Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - LONDON - Meghan Merkel, Duchess of Sussex keluarga kerajaan Inggris yang juga istri dari Pangeran Hary, mengatakan dia menjadi sasaran pelecehan online yang "penuh kebencian" selama dua kehamilannya. Ia mengkritik toksisitas dan kurangnya kemanusiaan di internet dan di beberapa media Inggris.
Meghan menikah dengan putra kedua Raja Charles III, Harry pada tahun 2018. Saat ini pasangan tersebut telah memiliki dua anak, Archie (4 tahun) dan Lilibet, (2 tahun).
Berbicara di sebuah acara di festival SXSW di Austin, Texas, pada hari Jumat (8/3) Meghan menyebut, sebagian besar penindasan dan pelecehan yang dia alami di media sosial dan online adalah ketika Meghan mengandung Archie dan Lili, serta saat dirinya baru melahirkan.
Baca Juga: Meghan, Duchess of Sussex, Hits Out at 'Hateful' Abuse During Pregnancies
"Pikirkan saja hal itu dan pikirkan mengapa orang bisa begitu penuh kebencian... Di ruang digital dan sektor media tertentu, kita telah melupakan kemanusiaan kita, dan hal itu harus berubah," katanya
Harry dan Meghan telah angkat bicara mengenai kesulitan yang mereka hadapi saat menjadi bagian dari keluarga kerajaan Inggris, terutama setelah mereka berhenti dari tugas kerajaan dan pindah ke California.
Baca Juga: Pangeran Harry Bersumpah Melawan Mirror Grup dan Tuding Piers Morgan Bersalah
Mundurnya pasangan ini dari status keluarga kerajaan sebagai keputusan yang menurut Harry harus diambilnya untuk melindungi keluarganya sendiri.
Kemunculan Meghan terjadi di masa-masa sulit bagi keluarga kerajaan, setelah Raja Charles didiagnosis menderita kanker prostat, dan saat Kate Midellton, istri kakak laki-laki Harry, William, sedang menjalani pemulih dari operasi di bagian perut.
Pangeran Harry mengatakan diagnosis kanker ayahnya dapat membantu mendekatkan kembali dirinya ke keluarganya.