Reporter: Mona Tobing | Editor: Rizki Caturini
NEW YORK. Presiden Donald Trump dinilai terus membual atas segala rencana kerjanya. Sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Trump tak memenuhi janjinya secara tepat waktu.
Sejak disumpah menjadi Presiden, ada sederet janji yang hingga kini belum dipenuhi Trump. Ada anggapan bahwa Trump selalu berjanji akan mengumumkan hal penting dalam dua pekan.
Tapi, ucapan Trump itu kini tidak lagi "sakti". Sebab, banyak kebijakan yang dijanjikan akan keluar dalam waktu dua pekan, malah terbit berbulan-bulan kemudian.
Misalnya saja dalam pertemuan dengan sejumlah eksekutif perusahaan penerbangan pada 9 Februari 2017 lalu. Pasca pertemuan tersebut, Trump sesumbar bakal mengumumkan hal penting terkait pajak, pengembangan infrastruktur dan penerbangan juga dalam dua pekan.
Sejak menjanjikan perubahan pajak, infrastruktur dan lainnya, hingga kini Trump belum menepati janjinya sama sekali. Contoh lain saat Trump diwawancarai oleh CBS di acara "This Morning".
Dalam acara yang ditayangkan pada 29 April itu, Trump berjanji akan merilis rencana detail tentang program pembangunan infrastruktur senilai US$ 1 triliun. Bahkan Trump mengklaim rencana infrastruktur sudah rampung.
Kala itu, Trump bahkan tak berjanji dalam hitungan dua pekan seperti biasanya. "Mungkin lebih cepat lagi," kata Trump seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Tidak tepat janji juga diulangi Trump sesaat setelah safari ke Arab Saudi pada akhir Mei 2017. Kala itu, pemilik Trump Tower ini berjanji akan menggelar konfrensi pers dalam waktu dua minggu untuk mengumumkan secara rinci hasil pertemuan di Arab.
Yang terbaru, kecaman Trump untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris. Publik menilai, putusan Trump itu menimbulkan ketidakpercayaan.
Sebab, Trump dinilai tidak mampu memenuhi tenggat waktunya sendiri. Sejarawan University of Virginias Miller Center of Public Affairs Barbara Perry menilai Trump sebagai bintang televisi andal.
"Trump terus berada dalam mode kampanye dengan banyak janji yang sebenarnya tidak dia sadari," kata Perry. Jurubicara Gedung Putih Lindsay Walters mengklaim, Presiden Trump dan timnya bekerja sepanjang waktu untuk memenuhi janji.