kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,72   3,97   0.44%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencermati sejumlah sinyal konflik AS-Iran tidak berlanjut ke perang terbuka


Kamis, 09 Januari 2020 / 10:58 WIB
Mencermati sejumlah sinyal konflik AS-Iran tidak berlanjut ke perang terbuka
ILUSTRASI. Seorang pria memegang foto almarhum Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, ketika orang-orang merayakan di jalan setelah Iran meluncurkan rudal ke pasukan pimpinan AS di Irak, di Teheran, Iran 8 Januari 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON/BAGHDAD.  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu melampiaskan retorika kemarahan selama berhari-hari dan menyarankan Iran mundur setelah menembakkan rudal ke pasukan AS di Irak karena kedua pihak berupaya meredakan krisis atas pembunuhan seorang jenderal Iran oleh AS.

Mengutip Reuters, Kamis (1/9), Trump mengatakan Amerika Serikat tidak perlu membalas serangan Iran di pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak, itu sendiri merupakan tindakan pembalasan atas serangan 3 Januari yang menewaskan komandan Iran Qassem Soleimani.

Baca Juga: Rupiah terus menguat ke Rp 13.853 per dolar AS pada pukul 10.18 WIB, Kamis (9/1)

Trump mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan tersebut. Pentagon mengatakan Iran telah meluncurkan 16 rudal balistik jarak pendek, setidaknya 11 di antaranya menghantam pangkalan udara al-Asad Irak dan satu yang menabrak sebuah fasilitas di Erbil tetapi tidak menyebabkan kerusakan besar.

“Kenyataan bahwa kita memiliki peralatan dan militer yang hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya. Kami tidak ingin menggunakannya. Kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik, ”kata Trump.

"Pasukan Amerika kita yang hebat siap untuk apa pun. Iran tampaknya mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak terkait dan hal yang sangat baik bagi dunia, ”katanya.

Baca Juga: Usai serangan rudal, Amerika Serikat waspada serangan siber Iran

Trump tidak secara langsung mengancam aksi militer tetapi mengatakan Amerika Serikat akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan terhadap rezim Iran sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "agresi Iran."

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, berpidato di depan sekelompok orang Iran yang meneriakkan: "Matilah Amerika," kata serangan rudal itu adalah "tamparan di wajah" Amerika Serikat dan mengatakan pasukan AS harus meninggalkan wilayah itu.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan itu menyimpulkan tanggapan Teheran terhadap pembunuhan Soleimani, yang membangun jaringan tentara proxy Iran di Timur Tengah. Dia dimakamkan di kota kelahirannya, Kerman, setelah hari berkabung nasional.

Baca Juga: DPR AS akan melakukan voting untuk cegah Trump berperang dengan Iran

"Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi," tulis Zarif di Twitter.

Ulama Syiah Irak yang berpengaruh, Moqtada al-Sadr, yang menyebut dirinya sebagai nasionalis yang menolak campur tangan AS dan Iran di Irak, juga mengatakan krisis yang dialami Irak sudah berakhir dan ia mendesak kelompok-kelompok milisi untuk tidak melakukan serangan.

"Saya meminta faksi-faksi Irak untuk bersungguh-sungguh, sabar, dan tidak memulai aksi militer ,," kata Sadr, yang telah lama dianggap Washington sebagai sekutu Iran.

Baca Juga: Pejabat Trump briefing rahasia 535 anggota konggres soal serangan ke Iran

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kepada CBS News dalam sebuah wawancara bahwa Amerika Serikat menerima intelijen yang mendorong Iran mengirim pesan kepada milisi sekutunya untuk tidak menyerang target A.S.

Tetapi Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan ia dan yang lainnya di militer tak sepenuhnya berharap kelompok-kelompok milisi Syiah di Irak, yang didukung oleh Iran, untuk melakukan serangan terhadap pasukan AS dan pimpinan AS di Irak dan Suriah.

Baca Juga: Sebelum serangan, Irak memberikan peringatan dini kepada AS

Dua roket jatuh pada hari Rabu di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat, tidak menimbulkan korban, kata militer Irak. Tidak ada klaim tanggung jawab segera.

Anggota parlemen Demokrat AS dan beberapa Republikan mengatakan pejabat pemerintah belum memberikan bukti dalam briefing rahasia untuk mendukung pernyataan Trump bahwa Soleimani telah menimbulkan ancaman segera terhadap Amerika Serikat.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi mengatakan majelis yang dipimpin Demokrat akan memberikan suara pada resolusi yang dimaksudkan untuk membatasi tindakan militernya terhadap Iran.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×