Sumber: The Guardian,The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Apakah tempe sehat?
Menurut Better Nature: “Tempe punya jumlah protein yang setara dengan ayam, lebih banyak serat dibanding apel, dan kaya prebiotik yang baik untuk usus.”
Ross Longton, pendiri Tiba Tempeh, menambahkan tempe mengandung dua kali lipat protein dan enam kali lebih banyak serat dibanding tahu.
Gill membenarkan klaim ini: “Tempe adalah sumber protein nabati yang sangat kaya. Sekitar 100 gram tempe mengandung 20 gram protein—dua pertiga dari dada ayam dengan ukuran serupa.”
Selain itu, tempe mengandung isoflavon seperti genistein dan daidzin, yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti fungsi kognitif yang lebih baik, berkurangnya gejala menopause, hingga penurunan risiko kanker. Tempe juga mengandung vitamin B, termasuk B12 yang biasanya hanya ditemukan di produk hewani.
Proses fermentasi juga meningkatkan nilai gizi karena memecah nutrisi kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna, sekaligus mengurangi zat anti-gizi seperti fitat sehingga penyerapan mineral penting (zat besi, zinc, kalsium) lebih optimal.
Tonton: Trump Datang ke Inggris, Keir Starmer Tarik Investasi Jumbo Rp 3.000 Triliun dari AS
Alasan Tempe Tiba-tiba Populer di Inggris
Menurut Longton, membangun merek tempe pada 2019 tidaklah mudah.
“Empat tahun pertama sangat berat. Kami sempat bertanya-tanya apakah mau lanjut. Tapi dalam dua tahun terakhir, penjualannya benar-benar meroket,” jelasnya.
Ia menilai, popularitas tempe meningkat karena dibanding alternatif daging nabati lain, tempe lebih alami, jauh lebih murah, dan nutrisinya lebih unggul.
“Ada tren besar untuk meninggalkan makanan ultra-proses (UPF). Orang-orang ingin produk makanan yang sehat dan alami,” jelasnya.