kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mendirikan Didi Chuxing untuk mengejar pesawat (1)


Selasa, 12 Juli 2016 / 12:05 WIB
Mendirikan Didi Chuxing untuk mengejar pesawat (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Masa depan Didi Dache semakin kinclong ketika raksasa internet Tencent menyuntikkan dana  segar sebesar US$ 15 juta. Investasi itu seiring dengan popularitas Didi Dache yang terus membesar.

Tahun 2014, Didi Dache menjadi salah satu penguasa pasar pemesanan taksi. Hanya satu pesaing abadi Didi Dache, yakni Kuaidi Dache. Ini adalah perusahaan aplikasi pemesanan mobil yang disokong oleh Alibaba.

Selama beberapa tahun, Didi dan Kuaidi bersaing memperebutkan posisi jawara di pasar China. Nah, di tengah persaingan yang semakin sengit, Uber Technologies membidik pasar China.

Surat CEO Travis Kalanick kepada investor menyadarkan Didi dan Kuadi. "Seluruh kota di China membutuhkan Uber lebih dari kota manapun di dunia," tulis Kalanick.

Aksi Uber masuk ke pasar China membuat Didi dan Kuadi merapat. Awalnya, Cheng bertemu dengan pendiri Kuaidi, Dexter Lu secara diam-diam untuk sekadar minum bir. Setelah berbulan-bulan ngobrol, Cheng dan Dexter menyadari bahwa mereka harus bergandengan tangan untuk menghadapi Uber. "Kami sadar ada banyak kekhawatiran untuk masa depan bisnis," kata Cheng, seperti dilansir Forbes.

Alhasil, Did dan Kuadi mengumumkan merger pada Hari Valentine 2015. Konsolidasi ini sekaligus menggabungkan dua kekuatan raksasa China, yakni Alibaba dan Tencent.

Setelah merger, dua perusahaan ini bersulih nama menjadi Didi Chuxing. Per Juni 2016, tercatat nilai perusahaan Didi Chuxing sebesar US$ 28 miliar.

Didi mampu melayani 11 juta perjalanan saban hari. Di China, Didi telah menguasai 87% pangsa pasar layanan transportasi online.

Tahun ini disebut-sebut menjadi tahun pertarungan antara Didi dan Uber, khususnya pertarungan modal. Dua aplikasi transportasi online ini terus mencari dukungan modal dari sejumlah perusahaan raksasa. Tujuannya adalah menjaga kinerja masa depan.

Yang terbaru, Didi mendapat kucuran dana US$ 600 juta dari China Life Insurance Co Ltd pada Juni 2016. Dana itu diperoleh Didi tak lama berselang pasca perusahaan ini mendapat gelontoran uang US$ 1 miliar dari Apple Inc pada 12 Mei 2016.

Selain kucuran modal langsung,  Didi berniat mengalap dana dari pasar saham. Kabar yang beredar, Didi akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Amerika Serikat pada tahun 2018.

Yang terang, seiring popularitas Didi yang mendunia, kantong Cheng makin tebal. Hartanya ditaksir mencapai US$ 1 miliar.    

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×