Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir CNN, lebih dari 300 proyektil – termasuk sekitar 170 drone dan lebih dari 120 rudal balistik – ditembakkan ke arah Israel dalam serangan udara besar-besaran.
Namun, menurut militer Israel, “99%” di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutunya, dan hanya sejumlah kecil yang berhasil mencapai wilayah Israel.
Menurut seorang pejabat militer Israel pada Minggu (14/4/2024), serangan Teheran menargetkan pangkalan udara Nevatim. Dia mencurigai bahwa dari sinilah serangan Israel pada awal April terhadap konsulat Iran diluncurkan.
Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan, rudal balistik Iran yang mencapai Israel jatuh di pangkalan udara di selatan negara itu dan hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan. Pangkalan tersebut berfungsi dan melanjutkan operasinya setelah serangan itu, dengan pesawat terus menggunakan pangkalan tersebut, tambah Hagari.
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa AS menilai tidak ada kerusakan signifikan di pihak Israel.
Kapal-kapal AS di Laut Mediterania bagian timur menghancurkan antara empat dan enam rudal balistik Iran selama serangan tersebut dan pesawat-pesawat di wilayah tersebut menembak jatuh lebih dari 70 UAV satu arah Iran yang menuju ke Israel.
Pejabat tersebut juga menjelaskan, baterai rudal Patriot Angkatan Darat AS menembak jatuh satu rudal balistik di sekitar Erbil, Irak.
Baca Juga: Khawatir Konflik Meluas Usai Iran Serang Israel, Pemimpin G7 Langsung Rapat
Bagaimana perbandingan kemampuan militer Iran dan Israel?
Mengutip BBC, Iran jauh lebih besar dari Israel secara geografis dan memiliki populasi hampir 90 juta jiwa. Jumlah tersebut hampir sepuluh kali lebih besar dari populasi Israel.
Akan tetapi, hal ini tidak berarti kekuatan militer Iran yang lebih besar dari Israel.
Iran telah banyak berinvestasi dalam rudal dan drone. Mereka memiliki persenjataan yang sangat banyak, namun juga telah memasok sejumlah besar senjata ke proksi mereka – Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.
Yang kurang adalah sistem pertahanan udara modern dan jet tempur. Rusia diyakini bekerja sama dengan Iran untuk meningkatkan drone tersebut sebagai imbalan atas dukungan militer yang diberikan Teheran kepada Moskow dalam perangnya dengan Ukraina. Iran telah menyediakan drone serang Shahed dan Rusia dilaporkan kini berupaya memproduksi senjata tersebut sendiri.
Sebaliknya, Israel memiliki salah satu angkatan udara tercanggih di dunia. Menurut laporan keseimbangan militer IISS, Israel memiliki setidaknya 14 skuadron jet – termasuk F-15, F-16 dan jet siluman terbaru F-35.
Israel juga memiliki pengalaman melakukan serangan jauh di dalam wilayah musuh.