CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Mengapa Iran Menyerang Israel?


Senin, 15 April 2024 / 06:11 WIB
Mengapa Iran Menyerang Israel?
ILUSTRASI. Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel setelah bersumpah akan membalas serangan terhadap konsulatnya di Damaskus. REUTERS/Amir Cohen


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel setelah bersumpah akan membalas serangan mematikan terhadap konsulatnya di ibu kota Suriah, Damaskus.

Israel tidak menyatakan pihaknya melakukan serangan terhadap konsulat tersebut, namun diyakini secara luas berada di balik serangan tersebut.

Ini adalah pertama kalinya Iran menyerang Israel secara langsung.

Melansir BBC, sebelumnya Israel dan Iran telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, di mana kedua negara saling menyerang aset masing-masing tanpa mengakui menjadi pihak yang bertanggung jawab.

Serangan-serangan tersebut meningkat pesat selama perang di Gaza yang dipicu oleh serangan kelompok Palestina Hamas terhadap komunitas-komunitas Israel pada bulan Oktober lalu.

Mengapa Israel dan Iran bermusuhan?

Kedua negara merupakan sekutu hingga revolusi Islam tahun 1979 di Iran, yang melahirkan rezim yang menggunakan sikap menentang Israel sebagai bagian penting dari ideologinya.

Iran tidak mengakui hak Israel untuk hidup dan berupaya memberantasnya.

Pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, sebelumnya menyebut Israel sebagai “tumor kanker” yang “pasti akan dicabut dan dihancurkan”.

Sementara, Israel percaya bahwa Iran merupakan ancaman nyata sebagaimana dibuktikan oleh retorika Teheran. 

Baca Juga: Iran Serang Israel, Apa Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia?

Sebut saja pembentukan kekuatan proksi yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, pendanaan dan persenjataannya terhadap kelompok-kelompok Palestina termasuk Hamas dan kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah, dan upaya rahasia untuk membuat senjata nuklir, meskipun Iran membantah berupaya membuat bom nuklir.

Iran ingin membalas serangan Israel

Iran mengatakan, pemboman terhadap Israel pada Sabtu malam adalah respons terhadap serangan udara tanggal 1 April terhadap gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, yang menewaskan komandan senior Iran.

Iran menyalahkan Israel atas serangan udara tersebut, yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatannya. Israel belum menyatakan pihaknya melakukan hal tersebut namun secara luas diasumsikan telah melakukan hal tersebut.

Tiga belas orang tewas, termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi - seorang komandan senior pasukan Quds, cabang elit Garda Republik (IRGC) Iran di luar negeri. Dia telah menjadi tokoh kunci dalam operasi Iran untuk mempersenjatai kelompok bersenjata Syiah Lebanon, Hizbullah.

Serangan di konsulat ini mengikuti pola serangan udara terhadap sasaran-sasaran Iran yang secara luas dikaitkan dengan Israel. Beberapa komandan senior IRGC telah tewas dalam serangan udara di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Konflik Iran vs Israel Pecah, Beban Perekonomian Indonesia Kian Bertambah

IRGC menyalurkan senjata dan peralatan, termasuk rudal presisi tinggi, melalui Suriah ke Hizbullah. Israel berusaha menghentikan pengiriman ini, serta berupaya mencegah Iran memperkuat kehadiran militernya di Suriah.

Bagaimana Iran menyerang Israel?

Melansir CNN, lebih dari 300 proyektil – termasuk sekitar 170 drone dan lebih dari 120 rudal balistik – ditembakkan ke arah Israel dalam serangan udara besar-besaran.

Namun, menurut militer Israel, “99%” di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutunya, dan hanya sejumlah kecil yang berhasil mencapai wilayah Israel.

Menurut seorang pejabat militer Israel pada Minggu (14/4/2024), serangan Teheran menargetkan pangkalan udara Nevatim. Dia mencurigai bahwa dari sinilah serangan Israel pada awal April terhadap konsulat Iran diluncurkan.

Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan, rudal balistik Iran yang mencapai Israel jatuh di pangkalan udara di selatan negara itu dan hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan. Pangkalan tersebut berfungsi dan melanjutkan operasinya setelah serangan itu, dengan pesawat terus menggunakan pangkalan tersebut, tambah Hagari.

Seorang pejabat senior militer AS mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa AS menilai tidak ada kerusakan signifikan di pihak Israel.

Kapal-kapal AS di Laut Mediterania bagian timur menghancurkan antara empat dan enam rudal balistik Iran selama serangan tersebut dan pesawat-pesawat di wilayah tersebut menembak jatuh lebih dari 70 UAV satu arah Iran yang menuju ke Israel. 

Pejabat tersebut juga menjelaskan, baterai rudal Patriot Angkatan Darat AS menembak jatuh satu rudal balistik di sekitar Erbil, Irak.

Baca Juga: Khawatir Konflik Meluas Usai Iran Serang Israel, Pemimpin G7 Langsung Rapat

Bagaimana perbandingan kemampuan militer Iran dan Israel?

Mengutip BBC, Iran jauh lebih besar dari Israel secara geografis dan memiliki populasi hampir 90 juta jiwa. Jumlah tersebut hampir sepuluh kali lebih besar dari populasi Israel.

Akan tetapi, hal ini tidak berarti kekuatan militer Iran yang lebih besar dari Israel.

Iran telah banyak berinvestasi dalam rudal dan drone. Mereka memiliki persenjataan yang sangat banyak, namun juga telah memasok sejumlah besar senjata ke proksi mereka – Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Yang kurang adalah sistem pertahanan udara modern dan jet tempur. Rusia diyakini bekerja sama dengan Iran untuk meningkatkan drone tersebut sebagai imbalan atas dukungan militer yang diberikan Teheran kepada Moskow dalam perangnya dengan Ukraina. Iran telah menyediakan drone serang Shahed dan Rusia dilaporkan kini berupaya memproduksi senjata tersebut sendiri.

Sebaliknya, Israel memiliki salah satu angkatan udara tercanggih di dunia. Menurut laporan keseimbangan militer IISS, Israel memiliki setidaknya 14 skuadron jet – termasuk F-15, F-16 dan jet siluman terbaru F-35.

Israel juga memiliki pengalaman melakukan serangan jauh di dalam wilayah musuh.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×