Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden FIFA Gianni Infantino menjadi sorotan saat tampil di Summit for Peace yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10).
Kehadirannya mengejutkan banyak pihak karena forum tersebut awalnya diperkirakan hanya dihadiri oleh para kepala negara, presiden, dan pejabat tinggi dunia.
Infantino bahkan difoto berdiri di samping Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menjadi co-chair acara tersebut. Ini menjadi kemunculan publik terbaru antara keduanya selama masa jabatan kedua Trump di Gedung Putih.
Mengapa Presiden FIFA Hadir di KTT Perdamaian Mesir?
Dalam pernyataannya, Infantino mengungkap bahwa undangan datang langsung dari Presiden Trump. Ia menjelaskan bahwa FIFA hadir “untuk membantu, mendukung, dan memberikan kontribusi apa pun yang dapat mempercepat proses perdamaian agar berakhir dengan hasil terbaik.”
Undangan itu datang setelah Infantino semakin vokal menyuarakan pandangan terkait konflik Israel–Gaza dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: FIFA Matchday November 2025: Jadwal Timnas Indonesia Masih Tanda Tanya
Sebelumnya, ia menyerukan agar dunia sepak bola mendukung upaya perdamaian di Timur Tengah menjelang dua laga kualifikasi Piala Dunia yang melibatkan tim nasional Israel, di tengah rencana demonstrasi pro-Palestina di Norwegia dan Italia.
Setelah pengumuman gencatan senjata Israel–Hamas pada Jumat lalu, Infantino memuji rencana perdamaian yang dimediasi AS dan bahkan menyebut Trump layak menerima Hadiah Nobel Perdamaian.
“Peran Presiden Trump benar-benar fundamental dan krusial dalam proses ini. Tanpa Presiden Trump, perdamaian ini tidak akan terjadi,” ujar Infantino.
Peran Infantino di Forum Sharm El-Sheikh
Dalam pidatonya di Sharm El-Sheikh, Infantino menegaskan bahwa sepak bola memiliki peran penting dalam menumbuhkan harapan baru di kawasan Timur Tengah.
Ia berjanji bahwa FIFA akan mendukung pembangunan kembali infrastruktur sepak bola di Gaza sebagai bagian dari upaya rekonstruksi pascaperang yang lebih luas.
“Sepak bola harus menjadi sarana untuk mendukung, mempersatukan, dan memberi harapan bagi kawasan ini. Di Gaza dan Palestina, kami akan membantu membangun kembali seluruh fasilitas sepak bola, bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina. Kami akan menyediakan bola, membangun lapangan, menghadirkan pelatih, menggelar kompetisi, dan meluncurkan dana khusus untuk infrastruktur sepak bola Palestina,” katanya.
Baca Juga: Kalah 1-0 Oleh Irak, Ranking FIFA Timnas Indonesia Kembali Turun
Infantino menambahkan bahwa FIFA juga akan menyumbangkan mini-pitch dan arena FIFA, serta mengundang berbagai mitra internasional untuk berpartisipasi. Ia menekankan, “Sepak bola membawa harapan bagi anak-anak, dan itu sangat penting.”
Hubungan Akrab Infantino dan Trump
Kedekatan antara Infantino dan Trump bukan hal baru. Keduanya pertama kali bertemu pada 2018 di Gedung Putih, setelah Amerika Serikat terpilih sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2026.
Keduanya juga pernah tampil bersama di World Economic Forum di Davos, Swiss, pada 2020, di mana Infantino menyebut Trump sebagai “teman baik saya”—menurut laporan The Washington Post.
Meskipun Trump sempat meninggalkan jabatan pada awal 2021, hubungan mereka tetap terjalin. Sejak Trump kembali menjabat presiden untuk periode kedua, keduanya beberapa kali terlihat bersama, termasuk saat FIFA Club World Cup 2025 yang diselenggarakan di AS.
Pada 22 Agustus 2025, Infantino bahkan sempat terekam video sedang berada di Oval Office, saat ia menyerahkan replika emas trofi Piala Dunia kepada Trump.
Di akhir 2024, Infantino diketahui pindah ke Miami, kota asal Trump, untuk memfasilitasi persiapan Piala Dunia 2026 di Amerika Utara — langkah yang juga memudahkan keduanya untuk muncul bersama di berbagai acara publik di masa depan.