kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Hasil KTT Perdamaian Gaza di Mesir dan 5 Poin Penting Pasca Deklarasi


Selasa, 14 Oktober 2025 / 11:01 WIB
Hasil KTT Perdamaian Gaza di Mesir dan 5 Poin Penting Pasca Deklarasi
ILUSTRASI. A man greets a freed Palestinian prisoner released by Israel as part of a hostages-prisoners swap and a ceasefire deal between Hamas and Israel, in Khan Younis in the southern Gaza Strip, October 13, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: The Hill | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak hasil deklarasi KTT Perdamaian Gaza dan 5 poin penting yang terjadi. Presiden Trump pada hari Senin menyelesaikan kunjungan singkat ke Timur Tengah untuk mempromosikan apa yang ia sebut sebagai “fajar bersejarah bagi Timur Tengah yang baru”.

Momen ini sekaligus untuk menandatangani secara resmi perjanjian damai pada KTT Perdamaian mengakhiri pertempuran di Gaza antara Israel dan Hamas.

Kunjungan ini menjadi semacam “victory lap” bagi Trump, yang mendapat sambutan meriah dari para anggota parlemen Israel di Knesset dan berkali-kali dipuji dalam berbagai acara di Mesir.

Perjalanan itu juga menjadi momen bahagia bagi banyak keluarga setelah sandera Israel yang ditahan Hamas selama dua tahun akhirnya dibebaskan.

Baca Juga: Bessent: Rencana Pertemuan Trump dan Xi Jinping di Korea Selatan Masih Sesuai Rencana

Pada Gaza Peace Summit, atau juga dikenal sebagai Sharm El-Sheikh Peace Summit, merupakan pertemuan internasional yang digagas sebagai kelanjutan dari kesepakatan fase pertama rencana perdamaian Gaza.

Pertemuan ini dipimpin bersama oleh Presiden Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dengan dihadiri lebih dari 20 negara serta sejumlah organisasi internasional, termasuk Presiden RI, Prabowo Subianto.

Lalu, seperti apa hasil dari Perdamaian Gaza 2025 tersebut? Cek informasi berikut ini.

Baca Juga: Pasar Terguncang, Trump Sebut Xi Hanya Sedang Memiliki Momen Buruk

Hasil Perdamaian Gaza di Mesir

Dalam perjanjian tersebut lahir deklarasi dari beberapa pemimpin di negara Timur Tengah. Ada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Semuanya menandatangani deklarasi yang dikenal sebagai “Deklarasi Trump untuk Perdamaian dan Kemakmuran Abadi” atau "Trump Declaration for Enduring Peace and Prosperity".

Namun, perwakilan dari Israel dan Hamas, yang merupakan pihak utama dalam perang Gaza, tidak menghadiri penandatanganan tersebut.

Baca Juga: Trump: Perang di Gaza Telah Berakhir!

Meskipun perjanjian bersama itu menyinggung beberapa isu penting, dokumen tersebut dikritik karena dinilai terlalu sederhana.

Sehingga, sedikit informasi rincian mengenai cara mewujudkan kesepakatan perdamaian regional, termasuk di wilayah Gaza.

Sementara itu, ada beberapa poin penting yang menjadi sorotan pasca Gaza Peace Summit diselenggarakan, dirangkum dari laman The Hill.

Baca Juga: Hamas Serahkan 20 Sandera ke Israel, Trump Sebut 'Hari yang Hebat'

Poin Penting pasca Deklarasi

1. Keyakinan Trump “perang telah berakhir”

Meskipun rencana damai 20 poin Trump untuk Gaza masih berada pada tahap awal, Trump sejak awal sudah yakin bahwa kesepakatan itu akan bertahan.

Dalam penerbangan menuju Israel menggunakan Air Force One, Trump mengatakan kepada The Hill bahwa “perang telah berakhir.”

Ia mengulang pernyataan itu setibanya di Israel dan kembali menegaskannya saat berpidato di Mesir dengan mengatakan, “Perang di Gaza sudah berakhir.”

Namun, para pakar dan bahkan sebagian sekutu Trump masih ragu, menyoroti berbagai tantangan yang harus dihadapi demi terciptanya perdamaian abadi di kawasan tersebut. Rencana damai itu menuntut Hamas untuk menyerahkan senjatanya.

Baca Juga: Ini Aset Kripto yang Paling Cepat Rebound Usai Sempat Crash Gara-Gara Ulah Trump

2. Israel berupaya memulangkan jenazah sandera

Ada 20 sandera yang masih hidup telah dikembalikan ke Israel, pasukan Israel kini tengah melakukan pencarian besar-besaran terhadap jenazah 28 sandera lainnya yang ditahan Hamas selama dua tahun perang.

Militer Israel melaporkan bahwa 4 peti jenazah telah dikembalikan, menyisakan 24 jenazah yang masih belum ditemukan. Komite Palang Merah Internasional membantu proses pemulangan jenazah tersebut.

Media Israel melaporkan bahwa Hamas meminta waktu tambahan untuk menemukan dan menyerahkan jenazah, karena beberapa di antaranya mungkin berada di wilayah yang kini dikuasai militer Israel.

Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, yang mewakili keluarga korban, menyerukan agar gencatan senjata ditangguhkan karena Hamas belum menyerahkan semua jenazah seperti yang dijanjikan.

Forum tersebut menegaskan bahwa kesepakatan harus dihormati kedua pihak.

Baca Juga: Trump Beri Izin Hamas Jalankan Operasi Keamanan Internal di Gaza

3. Netanyahu absen, Abbas hadir di KTT perdamaian

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menghadiri KTT Perdamaian di Mesir dengan alasan hari raya Yahudi Simchat Torah. Namun, ketidakhadirannya dianggap mencerminkan tantangan besar menuju perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

Sebaliknya, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, yang kini berusia 89 tahun, hadir dan mendapat sambutan hangat dari Trump. Keduanya berjabat tangan dan berbincang singkat di hadapan media.

Trump mengusulkan agar Otoritas Palestina yang telah direformasi menjadi bagian dari pemerintahan baru Gaza. Namun, Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina, yang justru menjadi salah satu poin dalam rencana damai Trump.

Trump juga menyebut peran penting negara-negara Timur Tengah seperti Qatar, UEA, Turki, dan Arab Saudi, yang kehadirannya dianggap krusial dalam menjaga perdamaian regional.

Baca Juga: Ancaman Tarif Trump Bawa Emas ke Level Baru, Ada Potensi ke Level US$ 4.200

4. Trump ajak negara lain gabung Abraham Accords

Dalam pidatonya di KTT Perdamaian , Trump berkali-kali menyinggung Abraham Accords, pencapaian diplomatik besar pada masa jabatan pertamanya, sebagai upaya melanjutkan warisan damai di kawasan.

“Kita akan melihat banyak negara bergabung dalam Abraham Accords,” kata Trump. “Empat negara besar sudah melakukannya sejak awal, dan sekarang banyak negara lain yang ingin ikut.”

Abraham Accords yang ditandatangani tahun 2020 menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Maroko. Sebelum itu, hanya Yordania dan Mesir yang mengakui Israel.

Meski begitu, negara seperti Arab Saudi masih menegaskan syarat utama, yakni terbentuknya negara Palestina sebelum mereka bisa menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Shutdown Pemerintahan AS, Bagaimana Donald Trump Membayar Gaji Militer AS?

5. Masa depan Gaza masih belum pasti

Meskipun suasana di Mesir penuh optimisme, masa depan Gaza masih diliputi ketidakpastian. Puluhan ribu warga Palestina tewas dalam dua tahun terakhir, dan infrastruktur di Gaza hancur total.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa tantangan berikutnya adalah “pelaksanaan kesepakatan,” dan Inggris bersedia membantu proses demiliterisasi Gaza.

Trump menunjuk Dewan Perdamaian (Board of Peace) untuk mengawasi Gaza pasca perang, dengan dirinya sebagai ketua dan mantan PM Inggris Tony Blair sebagai anggota utama.

Namun Hamas menolak keras keterlibatan Blair karena perannya dalam invasi Irak tahun 2003.

Kini, Warga Palestina juga turut bersukacita setelah Israel membebaskan 250 tahanan Palestina dari penjara Israel dan 1.700 warga Gaza yang ditangkap pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Itulah informasi mengenai hasil deklarasi KTT Perdamaian Gaza dan 5 poin penting yang terjadi.

Tonton: Trump Naikkan Tarif 100 Persen, China Gencet Kapal AS di Pelabuhan

Selanjutnya: Bangkok, Street Food Legend sampai Kafe Aesthetic

Menarik Dibaca: Jadwal Lengkap Festival Literasi Jakarta 14-19 Oktober 2025, Ada Banyak Acara Seru




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×