Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupaya menurunkan ketegangan dengan Tiongkok dengan menyebut bahwa Presiden China Xi Jinping “hanya sedang memiliki momen buruk” saat mengumumkan pembatasan ekspor logam tanah jarang dan mineral strategis.
Mengutip The Telegraph, pernyataan tersebut diunggah di platform media sosial milik Trump dan langsung memicu gelombang komentar bahwa itu membuktikan julukan populer di Wall Street: “Taco” — singkatan dari Trump Always Chickens Out, atau “Trump selalu mundur di akhir”.
Julukan itu menjadi semacam kode di kalangan pelaku pasar untuk menggambarkan kecenderungan Trump bersikap keras di awal, tapi melunak di akhir dalam urusan tarif.
Langkah ini datang hanya beberapa hari setelah Trump mengumumkan tarif baru sebesar 100% terhadap produk Tiongkok, sebagai respons atas kebijakan ekspor Xi yang dituduhnya “menyandera dunia” dengan pembatasan bahan baku penting.
Ancaman tarif tersebut mengguncang bursa saham global dan memicu salah satu kejatuhan terbesar pasar kripto dalam sejarah.
Pada Minggu, Trump menulis:
“Jangan khawatir soal Tiongkok, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi yang sangat dihormati hanya sedang punya momen buruk. Ia tidak menginginkan depresiasi untuk negerinya, begitu pula saya. AS ingin membantu Tiongkok, bukan menyakitinya!!!”
Baca Juga: AS-Tiongkok Kembali Panas: Rare Earth Jadi Senjata Perang Dagang China Jilid 2
Nada melunak itu sempat memulihkan pasar kripto secara terbatas, hanya beberapa jam setelah Beijing menuding Trump sebagai pihak yang memanaskan kembali ketegangan dagang.
Tiongkok: AS yang Mulai Duluan
Kementerian Perdagangan Tiongkok pada Minggu menyatakan bahwa AS telah “berulang kali memperkenalkan berbagai pembatasan baru” sejak kedua negara mencapai terobosan awal dalam negosiasi perdagangan bulan lalu.
“Tindakan AS telah merugikan kepentingan Tiongkok dan merusak suasana pembicaraan ekonomi serta perdagangan bilateral. Tiongkok menentang keras langkah tersebut,” kata kementerian itu dalam pernyataannya.
“Sikap Tiongkok terhadap perang tarif tetap konsisten: kami tidak ingin berperang, tetapi kami tidak takut berperang.”
Perselisihan terbaru ini muncul setelah Trump mengancam akan membatasi ekspor segala bentuk “dukungan strategis penting” ke Tiongkok, mengakhiri masa tenang singkat setelah serangkaian tarif balasan awal tahun ini.
Baca Juga: Tarif 100% Trump ke China Picu Kepanikan Ritel AS Jelang Musim Belanja Akhir Tahun