kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.726   31,00   0,19%
  • IDX 8.250   -25,22   -0,30%
  • KOMPAS100 1.151   -3,01   -0,26%
  • LQ45 843   -1,04   -0,12%
  • ISSI 285   -0,53   -0,19%
  • IDX30 442   -1,21   -0,27%
  • IDXHIDIV20 512   0,14   0,03%
  • IDX80 129   -0,29   -0,22%
  • IDXV30 136   -0,98   -0,71%
  • IDXQ30 141   0,18   0,13%

Trump: Perang di Gaza Telah Berakhir!


Senin, 13 Oktober 2025 / 20:57 WIB
Trump: Perang di Gaza Telah Berakhir!
ILUSTRASI. Hamas membebaskan seluruh sandera Israel yang masih hidup pada Senin (13/10) dalam kerangka kesepakatan gencatan senjata. REUTERS/Ken Cedeno 


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hamas membebaskan seluruh sandera Israel yang masih hidup pada Senin (13/10) dalam kerangka kesepakatan gencatan senjata, menandai langkah penting menuju akhir perang dua tahun yang telah menghancurkan Gaza.

Militer Israel menyatakan bahwa seluruh sandera yang masih hidup telah diterima setelah proses penyerahan oleh Palang Merah, disambut dengan sorak, pelukan, dan tangis haru ribuan orang di “Hostage Square” Tel Aviv.

Sementara itu, sebagian dari hampir 2.000 tahanan dan narapidana Palestina yang dibebaskan oleh Israel dalam kesepakatan tersebut mulai tiba di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Mereka disambut keluarga dan kerabat dengan sukacita, sebagian diarak di atas bahu massa yang bersorak.

Trump Sampaikan Pidato di Parlemen Israel

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di Knesset, parlemen Israel, memuji kesepakatan tersebut sebagai awal era baru perdamaian di Timur Tengah.

Baca Juga: Trump Beri Izin Hamas Jalankan Operasi Keamanan Internal di Gaza

“Langit kini tenang, senjata telah diam, sirene berhenti berbunyi, dan matahari terbit di Tanah Suci yang akhirnya damai,” ujar Trump.

“Kini saatnya mengubah kemenangan militer atas teroris menjadi hadiah tertinggi berupa perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh Timur Tengah,” tambahnya.

Trump dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Mesir untuk menghadiri KTT Sharm el-Sheikh, di mana para pemimpin dunia akan membahas langkah lanjutan dari peta jalan 20 poin yang diusung Trump untuk mengakhiri perang Gaza.

KTT di Mesir Bahas Tahapan Perdamaian Gaza

Pembebasan sandera dan tahanan Palestina menjadi bagian dari fase pertama kesepakatan yang disusun pekan lalu di Sharm el-Sheikh, Mesir. Lebih dari 20 pemimpin dunia dijadwalkan hadir dalam KTT tersebut guna membahas implementasi lanjutan dari perjanjian gencatan senjata.

Kesepakatan ini tercapai hampir dua tahun setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang Israel — hari paling mematikan bagi komunitas Yahudi sejak Holocaust.

Sejak saat itu, serangan udara, pengeboman, dan operasi darat Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, serta menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Gaza Dilanda Krisis Kemanusiaan

Laporan lembaga pemantau kelaparan global menyebutkan bahwa Gaza City dan sekitarnya mengalami kelaparan parah yang memengaruhi lebih dari 500.000 warga Palestina. Sebagian besar dari 2,2 juta penduduk Gaza kini kehilangan tempat tinggal.

Dalam rencana Trump, pasokan bantuan kemanusiaan akan mengalir lebih lancar ke wilayah tersebut. Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, menegaskan pentingnya mempercepat penyaluran bantuan:

Baca Juga: Apa Itu KTT Perdamaian Gaza? Ini Tujuan hingga Agenda 13 Oktober 2025 di Mesir

“Kita harus segera mengirimkan tempat tinggal, bahan bakar, makanan, obat-obatan, dan segala kebutuhan vital bagi masyarakat yang sangat membutuhkannya,” ujarnya.

Perang Gaza juga telah mengguncang stabilitas kawasan, memicu konflik antara Israel dan Iran, Hezbollah di Lebanon, serta kelompok Houthi di Yaman.

Dalam pidatonya, Trump bahkan menyinggung kemungkinan perdamaian antara Iran dan Israel, dengan mengatakan,

“Saya pikir Iran menginginkannya. Bukankah itu akan menjadi hal yang luar biasa?”

Euforia dan Haru di Kedua Sisi

Dua sandera Israel melambaikan tangan dan membentuk simbol hati dari dalam kendaraan menuju rumah sakit, disambut sorak sorai warga. Video amatir memperlihatkan keluarga-keluarga yang menerima pesan pertama dari kerabat mereka yang baru dibebaskan — tangis bahagia mewarnai setiap momen.

“Saya sangat bahagia. Sulit dijelaskan dengan kata-kata. Saya tak tidur semalaman,” ujar Viki Cohen, ibu dari sandera Nimrod Cohen, saat menuju kamp militer Reim untuk menyambut anaknya.

Di sisi lain, ribuan warga Palestina berkumpul di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, menyambut para tahanan yang dibebaskan. Sebagian mengibarkan bendera Palestina, sementara lainnya membawa foto anggota keluarga yang masih ditahan.

Seorang ibu bernama Um Ahmed mengungkapkan perasaannya yang campur aduk:

“Saya bahagia anak-anak kami dibebaskan, tetapi kami masih berduka atas mereka yang terbunuh dan kehancuran di Gaza.”

Tantangan Perdamaian Masih Besar

Kesepakatan ini dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Turki, dengan fase berikutnya melibatkan pembentukan badan internasional bernama “Board of Peace” yang akan dipimpin langsung oleh Trump.

Namun, berbagai hambatan masih menghadang, termasuk soal siapa yang akan memerintah Gaza setelah perang, serta nasib kelompok Hamas.

Baca Juga: Inggris Janjikan Paket Bantuan Sebesar US$ 27 Juta untuk Gaza

Setelah penarikan pasukan Israel, Hamas dikabarkan melancarkan operasi keamanan di Gaza City dan menewaskan 32 anggota kelompok rival, memperlihatkan tantangan besar bagi stabilitas kawasan.

Trump menegaskan bahwa Hamas telah setuju untuk melucuti senjata, meski kelompok tersebut sebelumnya menolak hal itu tanpa jaminan terbentuknya negara Palestina merdeka.

Isu lain yang berpotensi memicu gesekan adalah penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza serta langkah menuju pembentukan negara Palestina, yang masih menuai resistensi di dalam negeri Israel.

Selain itu, Israel juga akan memulangkan jenazah 26 sandera yang telah dipastikan tewas, dan membentuk komite khusus untuk mencari jasad korban yang belum ditemukan di reruntuhan Gaza.

Selanjutnya: Wings Food Siapkan Transisi ke Kemasan Berkelanjutan dan Mudah Didaur Ulang

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Olahraga 30 Menit Setiap Hari untuk Kesehatan Tubuh dan Mental




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×