kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengekor pelonggaran moneter global, Korea Selatan gunting suku bunga acuan


Rabu, 16 Oktober 2019 / 09:04 WIB
Mengekor pelonggaran moneter global, Korea Selatan gunting suku bunga acuan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A South Korea won note is seen in this illustration photo May 31, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bank sentral Korea Selatan memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir pada Rabu (16/10). Langkah ini sudah diprediksi sebelumnya oleh analis yang disurvei Reuters. Pemangkasan suku bunga ditujukan untuk mendukung perlambatan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tekanan deflasi yang meningkat.

Melansir Reuters, Bank of Korea (BOK) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Gubernur BOK Lee Ju-yeol akan mengadakan konferensi pers mulai pukul 0220 GMT.

Baca Juga: Bursa jual beli kripto asal Korea masuk ke Indonesia

Langkah BOK ini mengikuti pelonggaran Juli dan sejalan dengan perkiraan hasil survei Reuters terhadap 31 analis. Suku bunga acuan baru ini merupakan rekor terendah seperti yang terjadi pada akhir 2017 lalu. 

Pasar keuangan lokal menunjukkan tak banyak menunjukkan reaksi terhadap keputusan BOK ini.

"Kami melihat penurunan suku bunga lebih lanjut, mungkin antara Januari dan Februari tahun depan, karena pertumbuhan ekonomi Korea Selatan belum akan naik dalam waktu dekat," kata Kong Dong-rak, fixed income strategist Daishin Securities.

Baca Juga: Kim Jong Un mengawasi uji peluncuran roket berganda super besar

Kebijakan BOK diambil di tengah gelombang pelonggaran moneter secara global, termasuk oleh Federal Reserve AS, karena ekonomi dunia tengah kehilangan tenaganya. The Fed diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga ketiga kalinya tahun ini pada akhir Oktober.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan telah mengalami penurunan dalam beberapa kuartal terakhir. Ekonomi Negeri Ginseng terpukul permintaan global yang mendingin dan perang tarif AS-China yang berkepanjangan, karena ketergantungan yang besar pada ekspor keripik, mobil dan kapal.

Sejumlah bank investasi global telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Korsel 2019 menjadi 1,6%, dibandingkan dengan proyeksi bank sentral sebesar 2,2% dari pertumbuhan aktual 2,7% tahun lalu.

Baca Juga: Gara-gara investor berburu saham, harga emas masih tak berkutik

Dalam pembaruan reguler pada prospek ekonomi global yang dirilis Selasa malam, Dana Moneter Internasional (IMF) juga memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi 2019 dan 2020 Korea Selatan masing-masing sebesar 0,6 poin persentase menjadi 2,0% dan 2,2%.

Melansir Reuters, ekonomi Korsel hanya tumbuh 1,9% pada paruh pertama tahun ini dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga turun tajam dari kenaikan 2,5% pada paruh kedua tahun lalu dan kenaikan 2,8% pada periode enam bulan sebelumnya.

Ekonomi yang biasanya kuat sekarang menghadapi ancaman deflasi serius karena harga konsumen pada bulan September mencatat penurunan tahunan pertama mereka dalam sejarah modern negara itu.




TERBARU

[X]
×