Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Peluncuran model AI terbaru startup China, DeepSeek, yang diklaim setara atau lebih baik daripada model terkemuka di Amerika Serikat dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Perusahaan ini telah menarik perhatian di kalangan AI global setelah menulis dalam sebuah makalah bulan lalu bahwa pelatihan DeepSeek-V3 membutuhkan daya komputasi kurang dari US$6 juta dari chip Nvidia H800.
DeepSeek AI Assistant, yang didukung oleh DeepSeek-V3, telah menyalip ChatGPT saingannya untuk menjadi aplikasi gratis peringkat teratas yang tersedia di App Store Apple di Amerika Serikat.
Hal ini menimbulkan keraguan tentang alasan di balik keputusan beberapa perusahaan teknologi A.S. untuk menjanjikan miliaran dolar dalam investasi AI dan saham beberapa pemain teknologi besar, termasuk Nvidia.
Baca Juga: Bos OpenAI Bicara Soal DeepSeek yang Guncang Pasar Global
Siapa di balik DeepSeek?
DeepSeek adalah startup yang berbasis di Hangzhou. Berdasarkan catatan perusahaan, pemegang saham pengendalinya adalah Liang Wenfeng, salah satu pendiri hedge fund kuantitatif High-Flyer,
Liang mengumumkan pada Maret 2023 di akun WeChat resminya bahwa mereka "memulai lagi", melampaui perdagangan untuk memusatkan sumber daya pada pembuatan "kelompok penelitian baru dan independen, untuk mengeksplorasi esensi AGI" (Kecerdasan Umum Buatan). DeepSeek dibuat akhir tahun itu.
Pembuat ChatGPT, OpenAI, mendefinisikan AGI sebagai sistem otonom yang melampaui manusia dalam sebagian besar tugas yang bernilai ekonomis.
Tanpa merinci berapa banyak High-Flyer telah berinvestasi di DeepSeek, tetapi High-Flyer memiliki kantor yang terletak di gedung yang sama dengan DeepSeek. Ia juga memiliki paten yang terkait dengan kluster chip yang digunakan untuk melatih model AI.
Unit AI High-Flyer mengatakan di akun WeChat resminya pada Juli 2022 bahwa mereka memiliki dan mengoperasikan kluster 10.000 chip A100.
Baca Juga: Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Rp 1.746 Triliun Akibat Aksi Jual DeepSeek
Tangapan pemerintah
Keberhasilan DeepSeek telah diperhatikan di kalangan politik puncak China. Menurut kantor beirta Xinhua, pada 20 Januari ketika DeepSeek-R1 dirilis ke publik, pendiri Liang menghadiri simposium tertutup untuk pengusaha dan pakar yang diselenggarakan oleh perdana menteri China Li Qiang,
Kehadiran Liang di pertemuan tersebut berpotensi menjadi tanda bahwa keberhasilan DeepSeek dapat menjadi penting bagi tujuan kebijakan Beijing untuk mengatasi kontrol ekspor Washington dan mencapai swasembada di industri strategis seperti AI.
Baca Juga: Harga Emas Stabil pada Selasa (28/1) Setelah Anjlok Awal Pekan yang Dipicu DeepSeek
Ditanggapi skeptis
Meski menggemparkan, beberapa orang secara terbuka menyatakan skeptisisme tentang kisah sukses DeepSeek.
CEO Scale AI, Alexandr Wang, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Kamis, tanpa memberikan bukti, bahwa DeepSeek memiliki 50.000 chip Nvidia H100, yang ia klaim tidak akan diungkapkan karena itu akan melanggar kontrol ekspor Washington yang melarang chip AI canggih tersebut dijual ke perusahaan China. DeepSeek tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.
Analis Bernstein pada hari Senin menyoroti dalam sebuah catatan penelitian bahwa total biaya pelatihan DeepSeek untuk model V3-nya jauh lebih tinggi daripada US$5,58 juta yang dikeluarkan startup untuk daya komputasi.