Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ratan Tata, mantan chairman Tata Group, meninggal dunia pada usia 86 tahun. Tata Group mengonfirmasi kabar duka ini dalam pernyataannya pada Rabu malam. Ratan Tata dirawat di rumah sakit Mumbai sebelum meninggal dunia.
Ratan Tata dikenal karena memimpin Tata Group selama lebih dari 20 tahun dan membawa perusahaan tersebut ke panggung internasional melalui berbagai akuisisi besar.
Dalam pernyataannya, Tata Group menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian Ratan Tata, menggambarkannya sebagai sosok pemimpin yang telah berkontribusi besar bagi perusahaan dan negara.
Baca Juga: Investor Saham Terbesar di Dunia Jual Sisa Saham di Perusahaan Adani
Perdana Menteri India, Narendra Modi, turut menyampaikan belasungkawa melalui media sosial. Ia memuji Ratan Tata sebagai pemimpin visioner dan sosok manusia yang luar biasa.
Ratan Tata memulai kariernya di Tata Group pada tahun 1962, setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Cornell.
Ia bekerja di beberapa perusahaan di bawah naungan Tata, termasuk Tata Motors dan Tata Steel.
Pada tahun 1991, ia menggantikan pamannya, J.R.D. Tata, sebagai ketua Tata Group. Di bawah kepemimpinannya, Tata Group melakukan sejumlah langkah strategis, termasuk memperkuat kendali perusahaan dan meremajakan struktur kepemimpinan.
Baca Juga: Tiga Media Besar di Asia, Termasuk KG Media Resmi Bentuk Konsorsium Berkelanjutan
Ratan Tata juga dikenal atas kontribusinya dalam mendirikan perusahaan telekomunikasi Tata Teleservices dan memperkuat Tata Consultancy Services (TCS), yang menjadi sumber pendapatan utama grup tersebut.
Di bawah arahannya, Tata Group mulai melakukan ekspansi internasional melalui sejumlah akuisisi, termasuk pembelian perusahaan teh Inggris Tetley pada tahun 2000, pembuat baja Corus pada tahun 2007, dan Jaguar Land Rover pada tahun 2008.
Salah satu proyek besar Ratan Tata adalah peluncuran mobil Indica dan Nano, yang dirancang sebagai mobil termurah di dunia. Meskipun Indica sukses, Nano menghadapi berbagai kendala dan akhirnya dihentikan produksinya.
Ratan Tata tidak pernah menikah dan dikenal dengan gaya hidup sederhana serta komitmennya pada filantropi. Sebagian besar saham Tata Sons, perusahaan induk Tata Group, dimiliki oleh yayasan filantropi.
Baca Juga: Tata Group Siap Umumkan Investasi Pembangunan Pabrik Semikonduktor
Ratan Tata juga terlibat dalam berbagai kontroversi, salah satunya perseteruan publik dengan Cyrus Mistry yang digulingkan sebagai ketua Tata Sons pada tahun 2016.
Meskipun begitu, ia tetap dihormati sebagai tokoh penting dalam dunia bisnis India dan menerima berbagai penghargaan, termasuk Padma Vibhushan, penghargaan sipil tertinggi kedua di India pada tahun 2008.