kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengingat kasus Breonna Taylor yang kematiannya memicu unjuk rasa besar di AS


Jumat, 25 September 2020 / 10:16 WIB
Mengingat kasus Breonna Taylor yang kematiannya memicu unjuk rasa besar di AS
ILUSTRASI. Dukungan terhadap keadilan kasus Breonna Taylor terus mengalir.


Sumber: New York Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Orang yang dimaksud menjurus pada Kenneth Walker. Breonna Taylor adalah kekasih dari pria tersebut selama beberapa tahun. Pada saat penggeledahan, Taylor dan Walker sedang tertidur tapi terbangun setelah mendengar suara gedoran pintu yang keras di apartemen mereka.

Keduanya berusaha menanyakan siapa yang ada di luar pintu, namun polisi tidak menjawab. Walker awalnya khawatir bahwa yang datang adalah mantan kekasih Taylor.

Polisi akhirnya mendobrak masuk, dan spontan Walker menembakkan senjatanya, mengenai paha Sersan Mattingly yang masuk. Satu tembakan tadi direspons polisi dengan beberapa tembakan lain. Lima di antaranya bersarang di tubuh Breonna Taylor.

Salah satu petugas, yakni Detektif Brett Hankison bahkan menembak sebanyak 10 kali secara brutal ke penjuru apartemen.

Baca Juga: Trump tak menjamin transisi kekuasaan berjalan damai bila Biden menang di pemilu AS

New York Times juga mencatat bahwa ambulans yang disiagakan telah pergi dari tempat kejadian sekitar 1 jam sebelum proses penggeledahan dilakukan. Hal ini juga melanggar peraturan standar kepolisian.

Ketika ambulans telah kembali ke tempat kejadian, Breonna Taylor juga tidak kunjung mendapat perawatan medis.

Pada pukul 12:47 dini hari, atau lima menit setelah penembakan, petugas darurat baru menyadari bahwa Breonna Taylor menderita luka yang serius.

Taylor akhirnya dinyatakan meninggal dunia beberapa saat setelah kejadian. Sang kekasih didakwa telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap petugas kepolisian.

Baca Juga: Trump teken perintah eksekutif perawatan kesehatan AS, diprediksi tak berdampak besar




TERBARU

[X]
×