Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, mengaku praktik tersebut embantunya pulih dari Covid-19 tahun lalu.
Borisa mengatakan, bahkan dokter juga datang ke tempat penampungan sapi dan melakukan ritual yang sama.
"Keyakinan mereka adalah bahwa terapi ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," ungkap Borisa, seperti dikutip Reuters.
Menimbulkan kekhawatiran di kalangan dokter
Para dokter dan ilmuwan di India dan seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar pengobatan alternatif tersebut tidak dilakukan.
Komunitas dokter melihat tindakan tersebut dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan.
"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin mampu meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, semua dilakukan hanya dengan dasar keyakinan," ungkap Dr JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association.
Di sisi lain, lanjut Dr. Jayalal, ada juga risiko kesehatan dalam menjalani ritual tersebut. Hewan seperti sapi bisa saja menularkan penyakit lain melalui kotoran mereka.
Ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat berkontribusi pada penyebaran virus karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok.