Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Praktik terapi kotoran sapi semakin populer di India sejak pandemi Covid-19 menyerang. Orang-orang meyakini kotoran dan urin sapi memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh hingga menyembuhkan Covid-19.
Banyak dokter menyayangkan praktik pengobatan Covid-19 dengan kotoran dan urin sapi di India. Tradisi tersebut justru dianggap bisa menyebarkan penyakit lain.
Dilansir dari Reuters, di negara bagian Gujarat, India Barat, beberapa orang secara rutin mendatangi penampungan sapi untuk melumuri tubuh mereka dengan kotoran dan urin sapi.
Baca Juga: WHO: Varian virus corona dari India sudah ada di 44 negara
Orang-orang tersebut percaya ritual tersebut bisa meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus corona, bahkan membantu mereka pulih dari infeksinya.
Dalam kepercayaan Hindu, sapi adalah simbol suci kehidupan dan bumi. Selama berabad-abad umat Hindu di India telah menggunakan kotoran sapi untuk membersihkan rumah hingga dalam ritual keagamaan.
Secara umum, mereka meyakini kotoran tersebut memiliki khasiat terapeutik dan antiseptik.
Saat peserta ritual menunggu campuran kotoran dan urin sapi di tubuh mereka mengering, mereka memeluk dan memberi sikap hormat kepada sapi di tempat penampungan. Kemudian mereka mencuci tubuhnya dengan susu.
Baca Juga: Kematian akibat Covid-19 di India melampaui seperempat juta, belum ada tanda mereda
Gautam Manilal Borisa, seorang manajer asosiasi di sebuah perusahaan farmasi, mengaku praktik tersebut embantunya pulih dari Covid-19 tahun lalu.
Borisa mengatakan, bahkan dokter juga datang ke tempat penampungan sapi dan melakukan ritual yang sama.
"Keyakinan mereka adalah bahwa terapi ini meningkatkan kekebalan mereka dan mereka dapat pergi dan merawat pasien tanpa rasa takut," ungkap Borisa, seperti dikutip Reuters.
Menimbulkan kekhawatiran di kalangan dokter
Para dokter dan ilmuwan di India dan seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar pengobatan alternatif tersebut tidak dilakukan.
Komunitas dokter melihat tindakan tersebut dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan.
"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin mampu meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, semua dilakukan hanya dengan dasar keyakinan," ungkap Dr JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association.
Di sisi lain, lanjut Dr. Jayalal, ada juga risiko kesehatan dalam menjalani ritual tersebut. Hewan seperti sapi bisa saja menularkan penyakit lain melalui kotoran mereka.
Ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat berkontribusi pada penyebaran virus karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok.