kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menikah atau bayar pajak: Ulama Iran dikecam karena usulkan pernikahan sifatnya wajib


Jumat, 12 Juni 2020 / 09:52 WIB
Menikah atau bayar pajak: Ulama Iran dikecam karena usulkan pernikahan sifatnya wajib
ILUSTRASI. Bendera Iran. REUTERS/Morteza Nikoubazl/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Seorang ulama Iran mendapat kecaman di media sosial setelah mengusulkan undang-undang yang akan membuat warga lajang dikenakan pajak ekstra karena tidak menikah.

Melansir Arab News yang mengutip Harian Iran Radio Farda menuliskan, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada parlemen berjudul "Usulan Hukum Baru Kepada Parlemen dan Administrasi Untuk Mendorong Pernikahan," sang ulama yang bernama Mohammad Edrisi itu berpendapat bahwa pernikahan harus diwajibkan dan mereka yang belum menikah pada usia 28 harus membayar semua biaya pernikahan pasangan.

Baca Juga: Presiden Iran: Kami telah mematahkan lutut Amerika yang ada di tenggorokan kami

Dia juga mengusulkan agar individu yang belum menikah tidak boleh memegang peran kunci seperti posisi manajerial yang lebih tinggi atau mengajar di universitas.

Akan tetapi proposal kontroversial Edrisi mendorong banyak orang untuk berkicau dengan hashtag “pernikahan wajib”, dan menolak usulan proposal tersebut.

Baca Juga: Iran bangun kapal induk Angkatan Laut AS palsu sebagai target serang

Seorang wanita menuliskan tweet bahwa dia pantas mendapatkan hadiah seperti mobil atau rumah karena dia menikah pada 18 atau 10 tahun sebelum mencapai batas usia. Sementara, pengguna lain mengatakan dia khawatir bahwa RUU berikutnya yang diusulkan ke parlemen adalah semua warga negara wajib membuat memiliki anak sebelum usia 30 tahun.

Baca Juga: Iran segera eksekusi mati agen CIA yang diduga terlibat dalam pembunuhan Soleimani

Di Iran, anak-anak usia 13 tahun dapat menikah.

“Menetapkan usia legal bagi anak perempuan untuk menikah adalah melanggar peraturan agama karena hanya ayah yang berhak memutuskan kapan akan memberikan anak perempuan mereka, berapapun usia mereka,” kata sebuah keputusan agama pada Agustus 2019.




TERBARU

[X]
×