kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menjaga kualitas produk obat berstandar internasional (3)


Jumat, 14 Desember 2018 / 09:05 WIB
Menjaga kualitas produk obat berstandar internasional (3)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tri Adi

Impian Lim Sung-Ki memproduksi obat-obatan terwujud lewat perusahaan yang ia dirikan bernama Hanmi Pharmaceutical. Ia menciptakan berbagai obat untuk banyak penyakit dengan menjaga standar produk yang berkualitas. Pada tahun 1986 Hanmi berhasil mendapatkan akreditasi produk berstandar dunia dari lembaga akreditasi produk Korea. Bisnis Hanmi semakin membutuhkan modal sehingga Lim memutuskan mencatatkan saham Hanmi di bursa saham Korea.

Pabrik farmasi yang didirikan Lim Sung-Ki kian berkembang dari waktu ke waktu. Produk obat-obatan yang di produksi terus bertambah.

Tahun 1985, anak perusahaan Hanmi Pharmaceutical yakni Hanmi Fine Chemical berhasil membuat sintesis antibiotik sefalosporin. Kelompok antibiotik ini berguna untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri, seperti pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (radang selaput otak), infeksi telinga, dan infeksi menular seksual seperti gonore.

Lim berambisi memasarkan obat-obatannya secara luas ke pasar global. Untuk itu, ia sadar betul akan standar kualitas yang tinggi. Ia senantiasa mengajukan uji akreditasi produk ke lembaga terkait di negaranya.

Pada tahun 1986, semua obat-obatan Hanmi Pharmaceutical mendapatkan akreditasi Korean Good Manufacturing Practice atau yang biasa disingkat KGMP. Dengan begitu, semua produk milik Hanmi yang ada pada saat itu sudah berstandar dunia dan siap memasuki pasar global.

Kegigihan Lim untuk menjadikan Hanmi Pharmaceutical sebagai perusahaan farmasi yang diperhitungkan terus berlanjut melalui penciptaan produk baru. Pada 1987, Hanmi mengembangkan turunan dari antibiotik sefalosporin yang bernama antibiotik seftiakson. Bedanya, kali ini bentuknya berupa suntikan.

Berbagai penelitian dan produksi obat-obatan oleh Hanmi Pharmaceutical tentu membutuhkan sokongan dana besar. Apalagi, ambisi Lim adalah untuk menjangkau pasar global. Oleh karena itu, pada tahun 1988 Hamni Pharmaceutical memutuskan masuk bursa saham Korea Selatan dengan melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Pada tahun 1994 Hanmi Pharmaceutical mulai berekspansi ke luar negeri dengan mendirikan anak perusahaan di China yang bernama Beijing Hanmi Pharmaceutical Co., Ltd. Pada tahun 2002, Lim juga membangun pabrik Paltan GMP di kota ini.

Dengan ekspansi ini, Hanmi disebut-sebut sebagai perusahaan farmasi Korea paling sukses yang memasuki pasar China. Sama seperti induknya, perusahaan ini juga mengedepankan riset dan pengembangan.

Kini, Beijing Hanmi Pharmaceutical memiliki lebih dari 1.300 staf, termasuk bagian riset dan pengembangan, penjualan, dan ahli manufaktur. Hingga kini, Beijing Hanmi Pharm memasarkan lebih dari 20 produk, terutama Mami Ai (suplemen pencernaan anak dengan bakteri asam laktat), Etanjing (obat batuk), dan Mechanang (pengobatan gastrointestinal) ke seluruh China.

Tahun 1997, penjualan Hanmi telah menembus KRW 100 miliar. Belum puas, setahun kemudian Lim melebarkan sayap pasarnya ke Eropa. terus mengembangkan produk obat seperti antikanker bernama Paclitaxel.Obat ini berguna untuk menghancurkan pembelahan sel kanker ovarium, payudara, paru-paru, pankreas serta kanker lainnya.

Lim terus mengembangkan obat-obatan yang dibutuhkan pasar dunia, seperti obat anti-jamur hingga meluncurkan obat anti-obesitas untuk pertama kalinya pada 2007. Obat untuk penyakit kegemukan itu yang diberi nama Slimmer. Hanmi juga membuat obat hipertensi Amosartan, tahun 2009. Kini, produk itu telah ekspor hingga ke 51 negara di seluruh dunia melalui Merck.

Untuk memperlebar dan meningkatkan bisnisnya, Hanmi Pharmaceutical juga membuka kerja sama dengan perusahaan farmasi lain. Misalnya, Hanmi bekerjasama dengan Lundbeck untuk obat penyakit alzheimer yang bernama Ebixa. Hanmi juga menggandeng GlaxoSmithKline (GSK) untuk pengembangan obat-obatan di bidang respirasi-alergi.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×