kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menjelang tarif 15 Desember, Trump: AS baik-baik saja dengan China


Selasa, 10 Desember 2019 / 06:26 WIB
Menjelang tarif 15 Desember, Trump: AS baik-baik saja dengan China
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Donald Trump, Senin (9/12), mengatakan, Amerika Serikat (AS) baik-baik saja dengan China dalam menyelesaikan kesepakatan perdagangan. Pernyataan ini keluar di tengah waktu yang terus berjalan menuju tarif baru impor Tiongkok.

Tarif AS untuk beberapa produk konsumen termasuk ponsel dan mainan dari China akan berlaku mulai 15 Desember nanti. Tapi, masih ada harapan kedua negara bisa mencapai kesepakatan perdagangan yang menunda atau membatalkan tarif baru tersebut.

Sebelumnya, melansir Reuters, Asisten Menteri Perdagangan China Ren Hongbin menyatakan, Beijing berharap bisa membuat kesepakatan perdagangan dengan Washington yang memuaskan kedua belah pihak sesegera mungkin.

Baca Juga: Perang dagang bakal berpengaruh terhadap bisnis otomotif di 2020

“Tentang pertanyaan pembicaraan dan negosiasi perdagangan China-AS, kami berharap kedua belah pihak bisa, atas dasar kesetaraan dan saling menghormati, mendorong negosiasi maju, dan dengan mempertimbangkan kepentingan utama masing-masing, mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak sesegera mungkin,” kata Ren.

China dan AS sedang merundingkan apa yang mereka sebut sebagai kesepakatan fase satu yang bertujuan untuk mengurangi sengketa perdagangan yang berkepanjangan. Tetapi, tidak jelas apakah kesepakatan seperti itu bisa terwujud dalam waktu dekat.

Yang jelas, China menuntut penghapusan sebagian dari tarif AS terhadap impor negeri tembok raksasa senilai sekitar US$ 375 miliar per tahun, di samping pembatalan tarif 15 Desember terhadap impor Tiongkok lainnya senilai US$ 156 miliar.

Sedang Trump menuntut China berkomitmen untuk pembelian minimum atas produk pertanian AS, di antara konsesi lain tentang hak kekayaan intelektual, mata uang, dan akses ke pasar layanan keuangan Tiongkok.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyebutkan pada Jumat (6/12) pekan lalu, kedua belah pihak telah berbicara hampir setiap hari, tetapi saat ini tidak ada rencana untuk pembicaraan tatap muka atau upacara penandatanganan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: Ekonomi AS dan China melambat, ini efeknya ke Indonesia menurut ekonom

Dengan kurang dari satu minggu sebelum tenggat waktu di tengah-tengah negosiasi yang intens, Kudlow menyatakan, Trump akan membuat keputusan akhir tentang tarif baru atas impor China termasuk ponsel, laptop, mainan dan pakaian.

"Kita harus melihat, tetapi saat ini kami sedang bergerak," kata Trump pekan lalu seperti dikutip Reuters. “Pada 15 Desember, sesuatu bisa terjadi, tetapi kami belum membicarakan hal itu. Kami melakukan diskusi yang sangat baik dengan China”.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×