kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menjual saham Facebook, menjelma menjadi pemodal besar bagi startup (5)


Jumat, 03 Agustus 2018 / 12:05 WIB
 Menjual saham Facebook, menjelma menjadi pemodal besar bagi startup (5)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi

Usai mendapat saham Facebook sebesar 5% Eduardo Saverin memulai bisnis modal ventura bernama B Capital Group. Berbekal dana dari penjualan sebagian saham Facebook, Saverin mencoba memberi modal ke beberapa startup. Ia yakin bisnis modal ventura akan berkembang pesat sejalan dengan meningkatkan bisnis di bidang teknologi. Hal ini terbukti benar, kini Saverin dikenal sebagai investor perusahaan rintisan terbesar di Asia yang menjadi fokus pasarnya.

Setelah menang melawan tuntutan atas Facebook di tahun 2011, Eduardo Saverin mendapatkan saham sebesar 5% dari total saham perusahaan raksasa itu. Sebagian saham tersebut kemudian ia jual ke beberapa investor seperti Digital Sky Technologie dan Sharepost.

Dari hasil penjualan sebagian saham tersebut Saverin memperoleh dana segar sebesar US$ 250 juta. Dana tersebut menjadi modal awal untuk mendirikan modal ventura. Ia kemudian melakukan penyertaan modal secara tunai dengan sejumlah saham perusahaan pasangan usaha.

Pengalaman membangun bisnis di perusahaan teknologi seperti Facebook menjadi pelajaran baginya bahwa perusahaan rintisan atau startup membutuhkan modal agar tetap hidup. Saverin bahkan sudah memprediksikan, usaha startup akan menjamur secara global. Dari situ, kehadiran perusahaan modal ventura bakal mempunyai potensi bisnis yang cerah ke depan.

Pada tahun 2015, Saverin mendirikan B Capital Group bersama Raj Ganguly yang juga menjadi penasehat senior di Grup Boston Konsulatan. B Capital adalah perusahaan ventura capital fokus memberikan pendanaan awal kepada startup yang sedang di tahap pertumbuhan. Startup diincar dari bidang teknologi keuangan, kesehatan, pemberdayaan konsumen dan industri transportasi.

Melalui perusahaan tersebut Saverin menaruh juta dollar ke perusahaan startup yang ada di Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Meski demikian, ia tetap fokus pada pasar utama di India dan Asia Tenggara. Ia memilih wilayah tersebut karena akses pendanaan startup masih kurang.

"India adalah ruang yang sangat menarik untuk berinvestasi. Karena ekonomi di sini meningkat secara besar-besaran, begitu juga pertumbuhan populasi anak-anak muda yang dibarengi peningkatan pendapatan dan perkembangan teknologi baru," jelas Saverin.

Tak mengherankan, Saverin dikenal sebagai investor terkemuka di Asia. Pada Desember 2017, ia mendanai startup asal India, Mswiper Technologies US$ 10 Juta. Perusahaan berbasis di Mubai ini memberikan layanan kartu kredit digital untuk menjual dan pembayaran melalui ponsel.

Selain itu, Saverin juga mendanai startup asal Singapura yaitu CXA Group, Icertis dan Ninja Van (NinjaXpress). B Capital Grup memiliki kantor di Singapura, Los Angeles, San Fransisco dan New York. Perusahaan ini berfokus pada penyediaan pendanaan seri B dan C untuk perusahaan yang sudah memiliki produk dan menghasilkan pendapatan.

Merujuk data Bloomberg Billionaire Index, B Capital Group sukses mengumpulkan pendapatan bersih sebesar US$ 9,3 juta di Februari 2018. Di periode yang sama, B Capital Group mendapatkan dana investasi pertama sebesar US$ 360 juta. Angka ini melebihi target awal perusahaan sekitar US$ 250 juta.

Mei lalu, B Capital Grup telah menggelontorkan dana ke marketplace asal Singapura Carro untuk pendanaan seri B sebesar US$ 60 juta. Selain B Capital, pendanaan tersebut juga ada pemodal lain seperti Insignia Ventura Partners. Marketplace otomotif khusus mobil bekas ini telah beroperasi di tiga negara yaitu Indonesia, Thailand dan Singapura

Kemampuan mengendus peluang investasi juga nampak dari pilihannya menyisakan 2% saham Facebook agar tetap dimiliki. Saverin kala itu memprediksikan, bisnis sosial media akan membawa angin segar di tahun berikutnya.

Benar saja, pada Juli 2018, saham Facebook naik 30% dari tahun lalu karena pendapatan iklan melonjak, Hal ini membuat kekayaannya juga naik US$ 2,5 miliar menjadi US$ 11,8 miliar.

(Selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×