Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATHENA. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis, secara tiba-tiba mengundurkan diri pada Senin (6/7) pagi. Padahal, Varoufakis merupakan salah satu orang yang paling vokal meminta para kreditur untuk melakukan penyusutan utang di negaranya.
Sang menkeu juga memiliki peranan penting dalam perhelatan referendum di Yunani untuk memutuskan apakah rakyat bersedia menerima persyaratan kreditur terkait pengucuran dana bailout.
Pada pekan lalu, dia mengancam, jika hasil referendum adalah "ya", dia akan mengundurkan diri. Namun, meski hasil referendum sesuai dengan harapannya yakni "tidak", Varoufakis tetap mengundurkan diri.
Dalam situs miliknya, Varoufakis mengatakan, alasan dirinya mengundurkan diri adalah karena kreditur Yunani sudah menegaskan mereka tidak mau bernegosiasi lebih jauh dengan dirinya.
"Sesaat setelah hasil pengumuman referendum, saya mendapatkan kesan dari beberapa partisipan kelompok Eropa, agar saya tidak menghadiri pertemuan. Padahal, pertemuan ini merupakan salah satu potensi yang dapat membantu Perdana Menteri mencapai kesepakatan. Atas alasan ini, saya mengundurkan diri dari Kementrian Keuangan pada hari ini," urainya.
Dia mengimbau agar hasil kesepakatan nantinya meliputi restrukturisasi utang, dikuranginya penghematan anggaran, redistribusi kepada mereka yang membutuhkan, dan reformasi yang sebenar-benarnya.