Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kedutaan Besar China di Washington merujuk pada pernyataan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, mengatakan bahwa beberapa institusi bertekad untuk membuat disinformasi tentang isu-isu terkait Xinjiang. "Tuduhan mereka tidak berdasar dan salah," katanya.
Baca Juga: Yakinkan kelompok Muslim, Xi Jinping: Tak ada satu pun warga yang akan ditinggalkan
Dokumen dari 2019 mengungkapkan rencana kampanye sterilisasi wanita massal yang menargetkan 14% dan 34% dari semua wanita menikah usia subur di dua negara Uighur, tulis Zenz. Kampanye itu, katanya, kemungkinan bertujuan untuk mensterilkan wanita minoritas pedesaan dengan tiga anak atau lebih, serta beberapa dengan dua anak - setara dengan setidaknya 20% dari semua wanita usia subur.
"Angka-angka anggaran menunjukkan bahwa proyek ini memiliki dana yang cukup untuk melakukan ratusan ribu prosedur sterilisasi ligasi tuba pada 2019 dan 2020," tulisnya.
Baca Juga: Warganya diserang, China keluarkan travel warning ke Australia
Zenz mengatakan bahwa pada tahun 2019, Xinjiang berencana untuk menempatkan setidaknya 80% wanita usia subur di empat prefektur minoritas selatan untuk operasi pencegahan kelahiran yang mengganggu - penempatan alat kontrasepsi atau sterilisasi.