kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menlu AS: Rusia Sudah Kalah, Ukraina Berhasil Ambil Alih Lagi 50% Wilayahnya


Senin, 24 Juli 2023 / 06:33 WIB
Menlu AS: Rusia Sudah Kalah, Ukraina Berhasil Ambil Alih Lagi 50% Wilayahnya
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Rusia telah kalah dalam perang Ukraina. Andrew Harnik/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

PERANG RUSIA VS UKRAINA - Rusia "telah kalah" dalam perang di Ukraina dalam hal tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika tank-tanknya meluncur melintasi perbatasan 17 bulan lalu. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah wawancara yang dirilis Minggu (23/7/2023).

“Tujuannya adalah menghapus Ukraina dari peta, menghilangkan kemerdekaannya, kedaulatannya, memasukkannya ke dalam Rusia. Itu gagal sejak lama, ”kata Blinken kepada CNN seperti yang dilansir dari USA Today.

Blinken mengakui bahwa Ukraina menghadapi "pertarungan yang sangat sulit" dan memperkirakan serangan balasan akan berlanjut selama beberapa bulan lagi. Tetapi dukungan persenjataan dari Barat dikombinasikan dengan ketabahan dan tekad militer Ukraina, dia meyakini Ukraina menang.

"Tidak seperti orang Rusia, orang Ukraina berjuang untuk tanah mereka, untuk masa depan mereka, untuk negara mereka, untuk kebebasan mereka," kata Blinken. 

Seperti yang dikutip dari Reuters, Blinken mengatakan Ukraina telah merebut kembali setengah wilayah yang awalnya direbut Rusia dalam invasinya. Di sisi lain, Kyiv menghadapi "perjuangan yang sangat keras" untuk merebut kembali wilayah dengan lebih banyak lagi.

Baca Juga: Rusia Tarik Diri dari Perjanjian Ekspor Gandum, Stok Gandum Indonesia Aman?

"Ukraina sudah mengambil kembali sekitar 50% dari apa yang awalnya disita," kata Blinken.

Dia menambahkan, "Ini masih relatif awal dari serangan balasan. Itu sulit. Hal ini tidak akan dimainkan selama satu atau dua minggu ke depan. Saya pikir masih dalam beberapa bulan."

Akhir bulan lalu, Presiden Volodymyr Zelenskiy dikutip Reuters mengatakan bahwa kemajuan serangan balasan terhadap pasukan Rusia lebih lambat dari yang diinginkan.

Ukraina telah merebut kembali beberapa desa di selatan dan wilayah di sekitar kota Bakhmut yang hancur di timur, tetapi belum memiliki terobosan besar melawan garis pertahanan Rusia yang sangat kuat.

Ketika ditanya apakah Ukraina akan mendapatkan jet tempur F-16 buatan AS, Blinken mengatakan dia yakin akan mendapatkannya. 

Baca Juga: CIA Sebut Putin Siapkan Waktu yang Tepat Untuk Balas Dendam Terhadap Bos Wagner

"Dan fokus pentingnya adalah memastikan bahwa ketika mereka melakukannya, mereka terlatih dengan baik, mereka dapat merawat pesawat, dan menggunakannya dengan cara yang cerdas," tambahnya.

Koalisi 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 pada Agustus di Denmark, dan pusat pelatihan akan didirikan di Rumania.

Ukraina telah lama meminta F-16 buatan Lockheed Martin, tetapi Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, mengatakan bulan lalu belum ada keputusan akhir tentang Washington yang mengirim pesawat itu. Pejabat AS memperkirakan akan memakan waktu setidaknya 18 bulan untuk pelatihan dan pengiriman pesawat.

Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer kepada Ukraina lebih dari US$ 41 miliar sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×