kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menlu Inggris: Iran picu perang dingin di Timteng


Sabtu, 18 Februari 2012 / 14:44 WIB
Menlu Inggris: Iran picu perang dingin di Timteng
ILUSTRASI. Anthony Fauci,?direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS menggunakan masker ganda.


Reporter: Asnil Bambani Amri, BBC | Editor: Asnil Amri

LONDON. Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mengingatkan, pengayaan nuklir di Iran bisa memicu terjadinya perang dingin di kawasan Timur Tengah.

Dalam wawancaranya dengan Daily Telegraph, William Hague mengungkapkan, jika Iran memiliki senjata nuklir, maka negara lain di kawasan Timur Tengah juga akan memiliki berniat memilikinya juga.

"Jika mereka (Iran) mampu membangun senjata nuklir, kemudian saya rasa negara lain di seluruh Timur Tengah akan membangun senjata nuklir pula,” terang Hague.

Tanpa ada mekanisme penyelamatan kebijakan senjata nuklir itu, Hague mengkhawatirkan adanya bencana bagi dunia internasional.

Saat ini, negara Barat menduga Iran sedang membangun persenjataan nuklir. Namun begitu, Teheran bersikeras bahwa program nuklir itu bukan untuk pembuatan senjata, tetapi murni untuk membangun pusat energi.

Jika Iran melakukan pengayaan nuklir, maka Hague meyakini akan terjadi ketidakstabilan politik, ekonomi maupun keamanan di Timur Tengah. "Ini ancaman baru perang dingin di Timur Tengah,” terangnya. Sementara itu, Iran mengumumkan proyek nuklir hanya digunakan untuk pengadaan energi saja.

Atas kebijakan Iran itu, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa sudah menjalankan sanksi kepada Iran. Mulai dari penghentian kebijakan transaksi keuangan, sampai dengan penghentian pembelian minyak ke Iran oleh Uni Eropa.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×