Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LONDON. Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, memperingatkan bahwa Eropa harus bersiap menghadapi kemungkinan serangan Rusia yang lebih dalam ke wilayahnya.
Ia menilai akan sangat tidak bertanggung jawab jika negara-negara Eropa tidak segera memperkuat pertahanannya, termasuk dengan membangun sistem tembok drone di perbatasan timur.
Berbicara di London pada Selasa (14/10/2025), Sikorski memamerkan drone Iran tipe Shahed-136 yang berhasil dijatuhkan di Ukraina. Ia menyerukan agar negara-negara Eropa tetap konsisten mendukung Kyiv dan menegaskan pentingnya bantuan militer tambahan untuk menghadapi ancaman Rusia.
Baca Juga: Riset Uni Eropa: Ekonomi Rusia Lebih Buruk dari yang Diklaim Moskow
“Kita harus siap melawan serangan dari udara, dan tidak membangun kemampuan drone maupun anti-drone saat ini adalah hal yang tidak bijak,” ujarnya di depan drone Iran yang dipamerkan di Gedung Parlemen Inggris.
Sikorski juga menyebutkan bahwa ia berharap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengizinkan pengiriman rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina guna memperkuat serangan terhadap infrastruktur militer Rusia.
Ia menambahkan, pasokan amunisi tambahan seperti sistem anti-pesawat serta senjata jarak pendek dan menengah sangat dibutuhkan.
Ancaman itu, katanya, sudah nyata terlihat dari insiden drone yang melintasi wilayah Polandia serta pesawat tempur Rusia yang sempat masuk ke wilayah udara Estonia.
Baca Juga: Perjanjian Dagang RI–EAEU Disepakati, Ekspor Indonesia Siap Ngebut ke Rusia
Sementara itu, dugaan bahwa drone yang terdeteksi di atas Kopenhagen berasal dari Rusia masih dalam penyelidikan.
Menanggapi ide memperluas inisiatif “tembok drone” untuk menghadapi potensi serangan di masa depan, Sikorski menegaskan bahwa kemampuan Rusia tak bisa diremehkan.
“Sayangnya, Rusia bisa menjangkau jauh ke dalam Eropa,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menepis kekhawatiran itu dan menyebut tudingan bahwa Moskow akan menyerang anggota NATO sebagai “omong kosong”.
Namun Sikorski, yang dikenal sebagai salah satu kritikus keras Putin, menilai Eropa harus mempersiapkan diri menghadapi konflik jangka panjang.
Baca Juga: Polandia Berada di Ambang Konflik Terbuka Sejak Perang Dunia II
Ia mengatakan Ukraina sendiri telah menyiapkan strategi perang selama tiga tahun ke depan.
“Ukraina bersiap menghadapi perang ini selama tiga tahun, dan itu langkah yang bijak,” ujarnya. “Kita perlu meyakinkan Putin bahwa kita juga siap bertahan setidaknya selama itu.”