kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menlu Rusia: Hubungan AS-Rusia lebih buruk daripada selama Perang Dingin


Kamis, 29 April 2021 / 07:16 WIB
Menlu Rusia: Hubungan AS-Rusia lebih buruk daripada selama Perang Dingin
ILUSTRASI. Hubungan Rusia dengan AS saat ini lebih buruk daripada selama masa Perang Dingin karena kurangnya saling menghormati.REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Associate Press | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Diplomat top Rusia mengatakan pada Rabu (28/4/2021) bahwa hubungan Rusia dengan Amerika Serikat saat ini lebih buruk daripada selama masa Perang Dingin karena kurangnya rasa saling menghormati.

Melansir AP, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow siap untuk menormalisasi hubungan dengan Washington. Akan tetapi, AS harus berhenti bersikap seperti negara berdaulat sambil menggalang sekutunya melawan Rusia dan China.

Lavrov mengatakan, jika AS menghindari dialog yang saling menghormati atas dasar keseimbangan kepentingan, maka hubungan kedua negara akan berada dalam kondisi Perang Dingin atau lebih buruk.

"Selama Perang Dingin, ketegangan meningkat tinggi, dan situasi krisis berisiko sering muncul, tetapi ada juga rasa saling menghormati," kata Lavrov dalam wawancara televisi pemerintah Rusia. “Saya rasa sepertinya ada defisit sekarang.”

Baca Juga: Kekuatan Rusia bertambah, fregat rudal jelajah bergabung dengan Armada Pasifik

AP memberitakan, pada awal bulan ini, pemerintahan Biden menampar Rusia dengan memberlakukan sanksi karena ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020 dan karena keterlibatan dalam peretasan SolarWind terhadap badan-badan federal. Kegiatan itu sudah dibantah oleh Moskow.

Selain itu, AS juga memerintahkan 10 diplomat Rusia diusir, menargetkan puluhan perusahaan dan orang, serta memberlakukan pembatasan baru pada kemampuan Rusia untuk meminjam uang. 

Saat memerintahkan sanksi, Presiden AS Joe Biden juga menyerukan untuk meredakan ketegangan dan membuka pintu untuk kerja sama dengan Rusia di bidang-bidang tertentu.

Baca Juga: Pertama sejak 2008 kapal Penjaga Pantai AS berlayar ke Laut Hitam, Rusia pantau ketat

Rusia dengan cepat membalas dengan memerintahkan 10 diplomat AS untuk hengkang dari negaranya, memasukkan ke dalam daftar hitam delapan pejabat AS dan mantan pejabat AS, dan memperketat persyaratan untuk operasi Kedutaan Besar AS.

Sebagai bagian dari pembatasan, Rusia melarang Kedutaan Besar AS dan konsulatnya mempekerjakan warga negara Rusia dan warga negara ketiga. Larangan serupa juga akan diterapkan ke negara lain yang ditetapkan sebagai negara "tidak ramah".

Lavrov mengatakan Rabu bahwa daftar negara-negara itu akan segera diterbitkan untuk meresmikan keputusan tersebut.

Baca Juga: Kapal perang AS kembali bergerak ke Laut Hitam, ini yang dilakukan militer Rusia

Berbicara dalam wawancara dengan pembawa acara TV pemerintah Rusia, Lavrov mencatat bahwa Moskow memiliki sikap "positif" terhadap proposal Biden untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun dia menambahkan, Rusia masih perlu menganalisis semua aspek inisiatif.

Lavrov mengatakan dia akan menghadiri pertemuan para diplomat top negara-negara Arktik di Islandia yang dijadwalkan akan berlangsung bulan depan dan akan siap untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken jika dia juga bergabung dalam pertemuan itu.

Selanjutnya: Rusia sukses uji coba rudal pencegat baru, siap cegat misil balistik musuh




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×