Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada hari Sabtu (21/6) bahwa militer telah menewaskan seorang komandan veteran di sayap Garda Revolusi Iran di luar negeri, dalam sebuah serangan di sebuah apartemen di provinsi Qom, Iran.
Komandan tersebut, Saeed Izadi, memimpin Korps Palestina di sayap luar negeri, atau Pasukan Quds, kata Katz dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel kemudian mengatakan bahwa mereka telah menewaskan seorang komandan kedua dari sayap Garda di luar negeri, yang diidentifikasi sebagai Benham Shariyari, selama serangan di kendaraannya pada malam hari di Teheran barat.
Baca Juga: Lonjakan Pesanan Pizza di Pentagon Jadi Sinyal Serangan Israel ke Iran
Dikatakan bahwa komandan tersebut bertanggung jawab atas semua transfer senjata dari rezim Iran ke proksinya di seluruh Timur Tengah.
Shariyari memasok rudal dan roket yang diluncurkan ke Israel kepada Hizbullah, Hamas, dan Houthi Yaman, menurut militer Israel.
Tidak ada konfirmasi dari IRGC tentang pembunuhan kedua komandan tersebut.
Pasukan Quds membangun jaringan sekutu Arab yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, mendirikan Hizbullah di Lebanon pada tahun 1982 dan mendukung kelompok militan Islam Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Namun jaringan yang berpihak pada Iran tersebut telah mengalami pukulan besar selama dua tahun terakhir, karena serangan Israel sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap Israel telah melemahkan kelompok Palestina dan Hizbullah.
Katz mengatakan Izadi membiayai dan mempersenjatai Hamas selama serangan awal, menggambarkan pembunuhan komandan tersebut sebagai "pencapaian besar bagi intelijen Israel dan Angkatan Udara".
Izadi dijatuhi sanksi oleh AS dan Inggris atas apa yang mereka katakan sebagai hubungannya dengan Hamas dan faksi militan Palestina Jihad Islam, yang juga mengambil bagian dalam serangan 7 Oktober.
Baca Juga: Bursa Kripto Iran Dibobol! Rp1,3 Triliun Raib oleh Hacker Pro-Israel