kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri baru, kebijakan minyak Arab masih sama


Senin, 09 Mei 2016 / 20:58 WIB
Menteri baru, kebijakan minyak Arab masih sama


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Minyak Arab Saudi yang baru Khalid Al-Falih, akan tetap mempertahankan kebijakan pendahulunya terkait pasar minyak. Yakni, dengan mempertahankan pangsa pasar minyak Arab Saudi. Itu artinya, produksi akan tetap digenjot dekat level tertingginya seperti saat ini.

Al Falih mengatakan akan mempertahankan kebijakan yang sudah ada. Dengan keadaan ini bukan tidak mungkin Arab Saudi bisa memproduksi lebih dari 10,5 juta barel per hari jika terus memompa dengan maksimal. Sebagai catatan, pada April 2016 lalu, Arab memompa hingga 10,27 juta barel per hari.

“Jika pasar memang sudah menduga tidak akan adanya perubahan kebijakan dari Arab Saudi, bukan tidak mungkin kenaikan harga bisa terus berlanjut,” ujar Edward Bell, Commodities Analyst Emirates NBD, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/5).

Dia menambahkan, tren minyak untuk jangka panjang masih akan tetap negatif mengingat faktor oversupply minyak yang terus terjadi.

Sedangkan menurut Robin Mills, Chief Executive Officer Consultant Qamar Energy di Dubai, kebijakan yang dipertahankan artinya akan tetap ada produksi tinggi tanpa pembekuan dan tanpa kesepakatan lainnya.

"Sekarang tinggal bergantung seagresif apa Arab Saudi mengejar tingginya produksi yang akan dilakukan dan seperti apa mereka menerima rendahnya harga jual minyak mentah,” paparnya.

Sebagai informasi, Al Falih diangkat sebagai pimpinan di kementerian pengembangan baru di Arab yakni Menteri Energi, industri dan Sumber Daya Mineral pada Sabtu (7/5) lalu menggantikan Al Naimi yang sudah menjadi Menteri Minyak Arab Saudi selama 20 tahun terakhir.




TERBARU

[X]
×