kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Menteri India: Hanya Dalai Lama yang Berhak Tentukan Penerusnya, Bukan China!


Jumat, 04 Juli 2025 / 21:06 WIB
Menteri India: Hanya Dalai Lama yang Berhak Tentukan Penerusnya, Bukan China!
ILUSTRASI. Seorang menteri senior India menyatakan hanya Dalai Lama dan lembaga yang dibentuk olehnya yang memiliki wewenang menentukan penerus spiritualnya. REUTERS/Gary Cameron (UNITED STATES - Tags: RELIGION POLITICS HEADSHOT TPX IMAGES OF THE DAY)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang menteri senior India menyatakan bahwa hanya Dalai Lama dan lembaga yang dibentuk olehnya yang memiliki wewenang untuk menentukan penerus spiritualnya sebagai pemimpin tertinggi Buddhisme Tibet.

Pernyataan ini secara terbuka bertentangan dengan klaim lama pemerintah Tiongkok, yang menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk menunjuk penerus Dalai Lama sebagai warisan dari masa kekaisaran.

Dalai Lama: Penerus Akan Ditentukan oleh Gaden Phodrang Trust

Dalai Lama ke-14, yang kini berusia 89 tahun, mengatakan pada Rabu (19 Juni) bahwa setelah kematiannya, ia akan bereinkarnasi sebagai pemimpin spiritual selanjutnya.

Ia menegaskan bahwa hanya Gaden Phodrang Trust, organisasi yang ia dirikan, yang berwenang mengidentifikasi reinkarnasinya. Ia juga sebelumnya menyebut bahwa penerusnya kemungkinan besar akan lahir di luar wilayah Tiongkok.

Baca Juga: Dalai Lama Sebut Hanya Lembaga Ini yang Berhak Tentukan Reinkarnasinya, Bukan China!

Sebaliknya, Beijing tetap bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk menyetujui penerus Dalai Lama, mengklaim hal itu sebagai bagian dari warisan sejarah Tiongkok.

Menteri India: Hanya Dalai Lama yang Punya Hak

Kiren Rijiju, Menteri Urusan Parlemen dan Minoritas India, membuat pernyataan yang jarang disampaikan secara resmi oleh pemerintah India.

"Tidak ada pihak lain yang memiliki hak untuk ikut campur atau memutuskan siapa penerus Yang Mulia Dalai Lama. Hanya beliau atau lembaganya yang memiliki kewenangan itu. Para pengikut beliau di seluruh dunia sangat mempercayai hal itu," katanya kepada media India pada Kamis.

Rijiju, yang juga seorang penganut agama Buddha, akan bergabung bersama sejumlah pejabat tinggi India lainnya dalam perayaan ulang tahun Dalai Lama pada Minggu mendatang.

China Peringatkan India: Jangan Campuri Urusan Dalam Negeri

Menanggapi pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok memberikan peringatan keras kepada India pada Jumat (21 Juni), agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Tiongkok dan tidak mengorbankan hubungan bilateral kedua negara.

"Kami harap India memahami secara menyeluruh sensitivitas tinggi isu-isu terkait Tibet, dan mengenali sifat separatis dari Dalai Lama ke-14," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers reguler.

Baca Juga: Dalai Lama akan Umumkan Penggantinya, Begini Respons China

Respons Resmi India: Hormati Kebebasan Beragama

Pada Jumat sore, Kementerian Luar Negeri India merilis pernyataan resmi yang menyatakan bahwa India tidak mengambil posisi terkait keyakinan agama atau praktik spiritual.

“Pemerintah selalu menjunjung tinggi kebebasan beragama bagi semua di India dan akan terus melakukannya,” ujar Randhir Jaiswal, juru bicara kementerian tersebut.

India saat ini menjadi tempat tinggal bagi puluhan ribu warga Tibet, termasuk Dalai Lama, yang menetap di India sejak melarikan diri dari Tibet pada tahun 1959 pasca pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan Tiongkok. Banyak warga India yang menghormati dan menganggap Dalai Lama sebagai tokoh spiritual terkemuka.

Para analis hubungan internasional menilai kehadiran Dalai Lama di India memberikan pengaruh strategis tersendiri bagi New Delhi dalam menjalin relasi dengan Beijing, terutama di tengah ketegangan yang masih terasa sejak bentrokan berdarah di perbatasan pada tahun 2020.

Hubungan kedua negara memang perlahan membaik, namun isu Tibet tetap menjadi salah satu titik sensitif dalam diplomasi India–Tiongkok.

Selanjutnya: Serangan Udara Israel Tewaskan 15 Warga Palestina, Trump Minta Hamas Lakukan Ini

Menarik Dibaca: Promo Boombastrip 7.7 Trip.com Beri Diskon hingga Rp 1 juta untuk Tiket Pesawat




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×