kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Luar Negeri AS Pompeo sebut Partai Komunis China sebagai ancaman


Kamis, 31 Oktober 2019 / 16:28 WIB
Menteri Luar Negeri AS Pompeo sebut Partai Komunis China sebagai ancaman
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov selama pembicaraan mereka di kota resor Laut Hitam Sochi, Rusia, 14 Mei 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada hari Rabu (30/10) meningkatkan retorika AS terhadap China dengan menyatakan bahwa AS menargetkan Partai Komunis China yang berkuasa, yang saat ini ingin mendominasi panggung internasional. Menurut Pompoe hal ini perlu dikonfrontasi.

Pernyataan Pompoe itu muncul di tengah upaya pemerintahan Donald Trump mengharapkan China mau menandatangani kesepakatan tahap pertama untuk mengakhiri perang dagang yang merusak dengan China bulan depan.

Baca Juga: Balas tindakan AS, China bakal perketat visa untuk warga negeri uak Sam

Kendati, Chile pada hari Rabu menarik diri sebagai tuan rumah KTT APEC dimana para pejabat AS berharap penandatanganan kesepakatan itu dilakukan.

Mengutip Reuters, Kamis (31/10), Pompeo mengatakan, AS telah lama menghargai persahabatan dengan orang-orang China dan ia menambahkan bahwa pemerintah Komunis tidak sama dengan orang-orang China.

"Mereka menjangkau dan menggunakan metode yang telah menciptakan tantangan bagi AS dan bagi dunia dan kita secara kolektif, kita semua harus menghadapi tantangan ini, terus," ujar Pompeo.

Ia menambahkan, sudah tidak realistis lagi kalau AS mengabaikan perbedaan mendasar antara dua sistem yang melandasi kedua negara, serta dampak perbedaan dalam sistem itu terhadap keamanan nasional AS.

Sementara itu, pekan lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence menyerang China tentang catatan hak asasi manusia, perdagangan dan metode yang digunakan untuk memperluas pengaruh globalnya. 

Baca Juga: Untuk mengakhiri penindasan atas muslim Uighur, AS batasi visa untuk pejabat China

Pompeo melanjutkan, Presiden AS Donald Trump tengah berjuang untuk bertarung di pemilihan Presiden AS tahun depan dan telah membunyikan alarm tentang China sejak hari pertama dia berkuasa.

"Hari ini, kami akhirnya menyadari sejauh mana Partai Komunis benar-benar memusuhi AS dan nilai-nilai kami dan kami dapat melakukan ini karena kepemimpinan Presiden Trump," tutur Pompeo.

Selama ini, China secara konsisten menunjukan kekesalan mereka terhadap Pompeo, baik karena ucapannya soal proyek Belt and Road China atau tuduhan pelanggaran hak-hak China di wilayah Xinjiang yang jauh di barat serta di banyak daerah lainnya.

Duta Besar China di Washington mengisyaratkan bahwa negaranya tidak akan menerima kritik dari partai tersebut yang disebutnya sangat dipercaya dan didukung secara luas oleh masyarakat Tiongkok.

Baca Juga: Pembatasan visa, tindak lanjut AS soal penyiksaan kaum Muslim bikin China murka

"Menarik garis batas antara partai dan rakyat sama dengan menentang seluruh bangsa China," ujarnya dalam pidato di Houston.

Juru Bicara Kementenrian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan pada hari Kamis bahwa komentar Pompeo tersebut bias politik dan berpola pikir anti-komunis yang gelap dari beberapa politisi AS.

"Pernyataan Pompoe adalah serangan ganas terhadap Partai Komunis Tiongkok dan pemerintah China. Ini mendorong pertikaian antara Partai dan Rakyat China dan itu merusak kebijakan dalam dan luar negeri kami," ucapnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×