CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menyebar cepat, virus corona varian Delta sudah terdeteksi di 74 negara


Selasa, 15 Juni 2021 / 15:50 WIB
Menyebar cepat, virus corona varian Delta sudah terdeteksi di 74 negara
ILUSTRASI. Upaya penyebaran virus corona di Afrika Selatan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Varian delta yang awalnya diidentifikasi di India tampaknya telah memicu kekhawatiran baru karena penyebarannya yang dinilai cepat. Hingga saat ini, sudah ada 74 negara yang dilaporkan telah terdeteksi oleh varian tersebut.

Mengutip The Guardian, wabah varian delta ini sudah dikonfirmasi di China, AS, Afrika, dan negara-negara di lingkar pasifik. Para ilmuwan juga melaporkan varian ini lebih menular bahkan menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Beberapa otoritas kesehatan di seluruh dunia saat ini telah mengumpulkan dan berbagi data tentang penyebaran varian baru ini. Ada ketakutan bahwa di negara-negara berkembang, varian ini tidak terpantau jelas karena sistem pemantauan yang kurang kuat.

Baca Juga: Beijing ke NATO: Setop lebih-lebihkan berbagai bentuk teori ancaman China

Penyebaran varian baru ini juga mendorong beberapa negara untuk membatalkan pelonggaran pembatasan covid-19 di wilayahnya.  Sementara itu, penelitian di China juga menunjukkan bahwa varian ini lebih resisten terhadap vaksin. Terkhusus, vaksin-vaksin yang memiliki dosis tunggal.

Untuk menanggapi penyebaran varian ini, beberapa negara memiliki pendekatannya masing-masing. Ambil contoh, China yang mendorong langkah-langkah baru seperti meluncurkan kendaraan antar jemput tanpa pengemudi yang bertugas mengantarkan makanan ke masyarakat yang wilayahnya dikunci ketat. Ini merupakan upaya pemerintah agar memastikan orang-orang tetap di rumah.

Di Indonesia, diperkirakan ada gelombang baru infeksi virus corona yang puncaknya pada awal Juli. Hal ini dikarenakan varian delta telah menjadi dominan di beberapa daerah dan okupansi rumah sakit di Jakarta sudah mencapai 75%.

Selain itu, dampak potensial yang berasal dari varian delta ini sangat dikhawatirkan terjadi di negara-negara miskin.

Sebut saja Republik Demokratik Kongo, rumah sakit di ibu kotanya, Kinshasa, telah kewalahan akibat peningkatan infeksi Covid. Presiden negara tersebut, Félix Tshisekedi, mengatakan negara itu berada di tengah gelombang ketiga yang sebagian didorong oleh varian Delta.

Baca Juga: NATO: Sebagai aliansi, kami perlu merespons China yang semakin dekat

“Saya akan mengambil tindakan drastis untuk menangani peningkatan penyakit ini. Kami berbicara tentang varian India khususnya,” kata Tshisekedi, tanpa merinci tindakan apa yang dia rencanakan.

Pemerintah Zimbabwe pada akhir pekan lalu juga mengumumkan penguncian lokal selama dua minggu untuk distrik Hurungwe dan Kariba setelah mendeteksi varian Delta. Pemerintah mengatakan lebih dari 40 kasus telah dicatat dalam tiga hari terakhir.

Selanjutnya: Rombongan kapal induk AS kembali hadir di Laut China Selatan dalam misi rutin



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×