kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merespons Inggris, Uni Eropa peringatkan jangan terburu-buru setujui vaksin corona


Rabu, 02 Desember 2020 / 20:45 WIB
Merespons Inggris, Uni Eropa peringatkan jangan terburu-buru setujui vaksin corona
ILUSTRASI. Uni Eropa mengatakan, persetujuan vaksin virus corona harus berdasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Pengawas obat-obatan dan anggota parlemen Uni Eropa memperingatkan, agar tidak terburu-buru menyetujui vaksin virus corona baru.

Peringatan Uni Eropa itu menyusul langkah Inggris memberikan otorisasi darurat untuk vaksin virus corona eksperimental buatan Pfizer dan BioNTech.

Inggris adalah negara Barat pertama yang menyetujui vaksin virus corona. Hanya, keputusan itu lahir dalam keadaan darurat, dan proses persetujuannya sangat cepat.

European Medicines Agency (EMA), yang bertanggungjawab untuk menyetujui vaksin virus corona untuk Uni Eropa (UE), mengatakan, prosedur yang lebih lama untuk menyetujui vaksin lebih tepat. 

Baca Juga: Peringatan Interpol: Jaringan kriminal terorganisir bisa menargetkan vaksin corona

Berdasarkan pada lebih banyak bukti

Sebab, harus berdasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan dibanding prosedur darurat seperti yang Inggris pilih. 

"EMA menganggap bahwa otorisasi pemasaran bersyarat adalah mekanisme regulasi yang paling tepat untuk digunakan dalam keadaan darurat pandemi saat ini," kata EMA dalam pernyataan Rabu (2/12), seperti dikutip Reuters.

EMA sebelumnya mengatakan pada Selasa (1/12), di bawah prosedur tersebut, mereka akan memutuskan pada 29 Desember nanti, apakah akan memberi otorisasi darurat atas vaksin Pfizer.

Anggota Parlemen Uni Eropa juga mengkritik keputusan Inggris.

Baca Juga: Pertama di dunia, Inggris bakal lakukan vaksinasi virus corona mulai pekan depan

"Saya menganggap keputusan ini bermasalah dan merekomendasikan agar negara anggota Uni Eropa tidak mengulangi proses dengan cara yang sama," ujar Peter Liese, anggota Parlemen Uni Eropa dari Jerman.

"Beberapa minggu pemeriksaan menyeluruh oleh European Medicines Agency lebih baik daripada otorisasi pemasaran darurat yang terburu-buru dari vaksin," imbuh dia seperti dilansir Reuters.

Di bawah aturan Uni Eropa, vaksin Pfizer harus mendapat persetujuan EMA. Tapi, negara Uni Eropa bisa menggunakan prosedur darurat yang memungkinkan mereka untuk mendistribusikan vaksin di pasar domestiknya untuk penggunaan sementara.

Inggris masih tunduk pada aturan Uni Eropa sampai sepenuhnya meninggalkan blok itu pada akhir tahun nanti.

Baca Juga: Boris Johnson: Sungguh luar biasa, regulator Inggris izinkan penggunaan vaksin corona

"Jelas, ada perlombaan global untuk mendapatkan vaksin di pasar secepat mungkin," kata Tiemo Wolken, anggota Parlemen Uni Eropa lainnya seperti Reuters kutip.

"Namun, saya yakin, lebih baik meluangkan waktu dan memastikan kualitas, efektivitas, dan keamanannya terjamin dan sesuai dengan standar Uni Eropa," sebutnya.

Selanjutnya: Inggris jadi negara pertama di dunia yang setujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×