kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski ada wabah corona, China terus lahirkan miliarder baru


Jumat, 24 Juli 2020 / 16:34 WIB
Meski ada wabah corona, China terus lahirkan miliarder baru
ILUSTRASI. Uang yuan China. China terus lahiran miliarder baru dari hasil IPO. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kondisi pandemi corona (Covid-19) tidak menghalangi perusahaan - perusahaan untuk melantai di bursa efek (IPO) China. Bahkan, pasar saham di China terus bergeliat hingga Juni 2020.

Sebanyak 118 perusahaan go public di Shanghai dan Shenzhe tahun ini. Mereka kumpulkan dana IPO sekitar US$ 20 miliar hingga Juni 2020 atau lebih dari dua kali lipat realisasi tahun lalu. 

Baca Juga: Pemulihan ekonomi Amerika Serikat diprediksi bakal terus mengalami kemunduran

"Covid-19 memiliki dampak yang tidak signifikan pada kegiatan IPO di China. Saham baru di Tiongkok biasanya melonjak pada hari debut. Hal ini mengembangkan sekelompok investor dengan selera yang kuat," kata Kepala IPO China Terence Ho, dilansir dari Bloomberg Jumat (24/7).

Di bursa efek China, listing baru sering melonjak hingga batas 44% pada hari pertama perdagangan mereka. Shanghai telah menjadi tempat listing nomor satu di dunia, mengalahkan New York dan Hong Kong.

Seperti diketahui, menjual saham kepada publik telah lama menjadi cara yang menguntungkan bagi pemilik perusahaan di China untuk mengumpulkan pundi - pundi kekayaan mereka.

Bloomberg mencatatkan, sepanjang tahun 2020 terakhir, para miliarder China memiliki kekayaan gabungan sebesar US$ 70 miliar pada pertengahan Juli. Sebagian besar dari industri perawatan kesehatan dan teknologi, beberapa sektor yang telah melakukan yang terbaik selama pandemi.

Baca Juga: AS: Militer China gunakan konsulat di Houston untuk mencuri hasil penelitian

"Kami mengharapkan perusahaan dari industri yang tidak terkena corona terus mendominasi IPO hingga tahun depan. Misalnya, dari ekosistem teknologi, layanan kesehatan dan pendidikan online," kata Wakil Ketua dan Kepala China di Perbankan Global UBS John Lee.

Pengusaha China menjadi kelompok miliarder terbesar kedua di dunia pada 2018, menyalip Rusia, dengan kekayaan mereka lebih dari tiga kali lipat dalam lima tahun ke US$ 982.40 miliar, menurut laporan UBS Group AG November. 

Analisis bank dari tahun sebelumnya menunjukkan bahwa negara terpadat di dunia ini mencetak dua miliarder baru setiap minggu dari sektor publik dan swasta pada tahun 2017.

Jumlah miliarder China di antara 500 orang terkaya di dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 68 sejak awal 2017, dengan kekayaan bersih gabungan mereka naik tiga kali lipat menjadi US$ 849 miliar, menurut indeks Bloomberg.

Baca Juga: Sungai Mekong, arena konflik baru AS dengan China

"IPO yang sukses adalah proses untuk menambah nilai bagi saham perusahaan karena orang cenderung memberikan premi untuk aset likuid dan melepaskan kekayaan tersembunyi para miliarder," kata Ho.

China telah meningkatkan upaya untuk membuka pasar modal dan membuatnya lebih mudah untuk berdagang saham, termasuk langkah-langkah untuk mempercepat IPO. Di pasar saham Shanghai, perusahaan rata-rata mengambil 288 hari untuk go public, dibandingkan dengan 754 hari di tempat lain di bursa China.

Itu kemungkinan akan membuat daftar miliarder terus berkembang, bahkan di tengah kekhawatiran bahwa pasar saham terlalu tertekan.

Baca Juga: Kurangi risiko pandemi corona, Vietnam melarang perdagangan satwa liar

"Kami berharap kekayaan miliarder di China terus tumbuh. Elemen kunci yang mendorong pertumbuhan miliarder adalah gangguan terus-menerus pada model bisnis dan pasar domestik yang besar," kata mitra dan kepala konsultasi manajemen kekayaan di PwC Swiss Marcel Tschanz.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×