Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang dan China sepakat bekerjasama untuk memerangi wabah virus corona baru. Kongsi ini membantu mengimbangi gesekan bersejarah kedua negara atas sengketa wilayah maritim.
Penyakit mirip flu, yang berasal dari pusat Kota Wuhan di Cina, tersebut telah menginfeksi lebih dari 78.800 orang dan membunuh hampir 2.800 orang di daratan China, yang menyebar ke lebih dari 50 negara termasuk Jepang.
"China dan Jepang mengalami masa yang sangat sulit dalam menangani infeksi virus corona baru. Itulah alasan utama Jepang dan China bergabung dalam upaya mengatasi kesulitan," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada diplomat senior China Yang Jiechi dalam pertemuan di Tokyo, Jumat (28/2), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Gara-gara abaikan saran WHO, Italia jadi pusat wabah virus corona di Eropa
Pernyataan Abe ini setelah Jepang mengevakuasi lebih dari 800 warganya dan kerabat non-Jepang mereka dari Provinsi Hubei dengan penerbangan carter dalam operasi dengan bantuan Pemerintah China.
Pesawat-pesawat carteran dari Jepang membawa masker, sarung tangan, dan bantuan lainnya ke Wuhan, Ibu Kota Hubei, untuk China.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi yang juga bertemu Yang Jiechi mengucapkan terima kasih kepada China atas dukungan dalam pemulangan warga negeri matahari terbit dari Hubei.
Baca Juga: Virus corona menggila, Hokkaido nyatakan keadaan darurat
Hubungan antara China dan Jepang, ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, sudah lama merenggang akibat pertikaian teritorial atas sekelompok pulau kecil di Laut China Timur, warisan agresi Jepang pada masa Perang Dunia II.
Yang Jiechi menyatakan, kerjasama China-Jepang atas krisis kesehatan masyarakat akan membantu meningkatkan hubungan kedua negara. "China ingin mengatasi kesulitan ini bersama dengan Jepang," katanya seperti dilansir Reuters.
"Saya yakin, orang-orang di kedua negara saling membantu dan memperluas niat baik dalam menghadapi penularan yang menyebar akan membantu mendorong pemulihan dan pengembangan hubungan bilateral," imbuh Yang.
Baca Juga: Tokyo Disneyland tutup hingga 15 Maret untuk hindari penyebaran virus corona
Motegi menambahkan, setelah pertemuannya dengan Yang, tidak ada perubahan atas rencana Presiden China Xi Jinping untuk mengunjungi Jepang pada musim semi tahun ini sebagai tamu negara.