kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski ragu, bank sentral Australia mulai menimbang penggunaan mata uang digital


Kamis, 18 November 2021 / 12:06 WIB
Meski ragu, bank sentral Australia mulai menimbang penggunaan mata uang digital
ILUSTRASI. Uang dolar Australia.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia, mulai meningkatkan penelitiannya untuk mengadaptasi penggunaan mata uang digitalnya sendiri. Meskipun demikian, pihak bank mengaku masih ragu dengan manfaat yang akan didapat.

Seperti beberapa bank sentral besar lainnya, bank sentral Australia juga mendapat desakan untuk segera membuat undang-undang yang lebih sesuai dengan mata uang digital. Permintaan tersebut telah diajukan oleh Senat Australia pada bulan Oktober lalu.

Kepala kebijakan pembayaran Reserve Bank of Australia, Tony Richards, mengakui bahwa banyak negara ekonomi besar saat ini mulai mempertimbangkan apakah akan mengeluarkan mata uang digital bank sentral (CBDC), meskipun belum ada yang melakukannya.

"Mengingat kemungkinan bahwa keseimbangan dapat bergeser ke arah kasus penerbitan CBDC ritel, Bank telah meningkatkan penelitian CBDC," ungkap Richards dalam pidatonya di Australian Corporate Treasury Association hari Kamis (18/11), seperti dikutip Reuters.

Dalam prosesnya, Richards menjadikan Bank Sentral Eropa dan Swedia sebagai contoh. Ia menilai bahwa keduanya adalah yang paling maju dalam penelitian tentang peran CBDC. 

Bagi Richards, melahirkan CBDC merupakan langkah yang berat dan butuh banyak pertimbangan. Bahkan, Federal Reserve AS pun melakukannya dengan sangat hati-hati.

Baca Juga: India sedang membahas aturan yang mengizinkan kripto dimiliki sebagai aset

Richards mengakui mayoritas staf bank sentral Australia masih sangat ragu tentang manfaat dari mata uang digital, terlebih sistem pembayaran elektronik lain yang ada sudah terbukti memberi kemudahan di berbagai sektor.

"Staf Reserve Bank juga belum yakin sampai saat ini. Sistem pembayaran elektronik yang ada di Australia telah memberikan rumah tangga dan bisnis berbagai layanan pembayaran yang aman, nyaman, dan berbiaya rendah," lanjut Richards.

Dalam praktiknya, mata uang digital setara dengan uang tunai namun digunakan khusus di internet. Model ini berbeda dengan cryptocurrency karena tidak terdesentralisasi.

Sebagai respons atas tingginya permintaan atas uang digital ini, bank sentral Australia mengatakan bahwa mereka menawarkan beberapa layanan perdagangan mata uang kripto melalui aplikasi ponsel pintar.

Selanjutnya: Terseret pajak kripto di AS, harga Bitcoin dan uang kripto lain kompak turun



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×