kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mesra lagi, Trump telepon Xi Jinping bicara soal dagang, Korut hingga Hong Kong


Sabtu, 21 Desember 2019 / 06:55 WIB
Mesra lagi, Trump telepon Xi Jinping bicara soal dagang, Korut hingga Hong Kong
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump menelepon Presiden China Xi Jinping bahas isu perdagangan, Korea Utara dan Hong Kong.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China mulai mesra lagi. Jumat (20/12), Presiden AS Donald Trump berbicara via telepon dengan Presiden China Xi Jinping dan mengklaim ada kemajuan pembicaraan dalam isu-isu perdagangan, Korea Utara dan Hong Kong.

Reuters melaporkan, kedua pemimpin itu berbicara seminggu setelah utusan AS dan China menyegel perjanjian "Fase 1" yang bertujuan mengakhiri perang dagang selama 18 bulan yang telah mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan ketegangan.

Baca Juga: Perang dagang reda, bursa Wall Street kembali cetak rekor tinggi

Trump mengumumkan pembicaraan telepon dengan Xi itu dalam sebuah tweet. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Trump dan Xi berbicara pada Jumat pagi.

China Central Television melaporkan Xi berbicara dengan Trump atas permintaan presiden AS.

“Telah berbicara sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok tentang kesepakatan perdagangan raksasa kami. China telah memulai pembelian produk pertanian skala besar & lebih. Penandatanganan formal sedang diatur. Juga berbicara tentang Korea Utara, di mana kami bekerja dengan China, & Hong Kong (kemajuan!)” tulis Trump dalam tweeted yang dikutip Reuters.

Kantor berita China Xinhua melaporkan, dalam pembicaraan telepon itu Xi Jinping mengatakan kepada Trump bahwa China sangat prihatin tentang "kata-kata dan perbuatan negatif" Amerika Serikat pada masalah-masalah yang terkait dengan Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.

"Tindakan-tindakan ini telah mencampuri urusan dalam negeri China, merusak kepentingan China dan merusak rasa saling percaya dan kerja sama antara kedua pihak," tulis Xinhua.

Amerika Serikat telah menyerukan penutupan kamp-kamp penahanan massal di wilayah Xinjiang, China bagian barat, dan menyatakan keprihatinan tentang perlakuan terhadap demonstran di Hong Kong.

Baca Juga: Saingi China dan Korea Utara, Jepang kerek anggaran militer ke rekor tertinggi

Xinhua juga melaporkan, Xi berharap Trump akan menerapkan "konsensus penting" yang dicapai selama pertemuan dan panggilan telepon mereka. Xi juga menekankan untuk memperhatikan dan mementingkan kepentingan China, dan mencegah campur tangan hubungan bilateral dan agenda penting.

China marah ketika Trump pada bulan lalu menandatangani undang-undang yang mengesahkan sanksi terhadap pejabat Cina dan Hong Kong yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong. Beleid ini dianggap China sebagai bentuk dukungan bagi aktivis pro-demokrasi Hong Kong.

Soal Korea Utara juga jadi bahan pembicaraan Trump dengan China.

Yang sangat mengkhawatirkan AS adalah ancaman oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un atas apa yang oleh Pyongyang disebut sebagai "hadiah Natal."

Pejabat AS telah menafsirkan ini berarti tes senjata nuklir atau tes rudal balistik. Trump dan Kim telah mengadakan tiga KTT tetapi gagal mencapai kesepakatan tentang pencabutan sanksi terhadap Korea Utara dengan imbalan denuklirisasi oleh Pyongyang.

China dan Rusia pada Senin pekan ini mengusulkan agar Dewan Keamanan AS mencabut larangan ekspor Korea Utara seperti makanan laut dan tekstil. Langkah ini, menurut utusan Rusia AS, bertujuan untuk mendorong pembicaraan antara Washington dan Pyongyang.

Baca Juga: Survei Reuters: Tak sampai separo orang AS yang ingin Trump lengser

Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng bertemu utusan khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun pada Jumat (20/12). Kementerian Luar Negeri China menyatakan, pertemuan tingkat tinggi kedua Biegun di Beijing dalam dua hari di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.

Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba senjata dalam beberapa pekan terakhir dan beberapa ahli mengatakan negara tertutup itu akan bersiap untuk uji coba rudal balistik antarbenua segera.

Tes semacam itu akan menghancurkan harapan melanjutkan pembicaraan untuk mengakhiri program nuklir dan rudal Korea Utara dan menempatkan AS dan Korea Utara kembali ke jalur konfrontasi.

Baca Juga: Trump: Saya ingin segera diadili!

Xi menekankan kepada Trump bahwa semua pihak perlu mencari penyelesaian politik tentang masalah Korea Utara. Xi juga menyebut semua pihak harus bertemu di tengah jalan dan menjaga momentum pelonggaran dialog, yang melayani kepentingan bersama semua pihak.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×