kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliader yang sukses membesarkan merek milik desainer terkenal (1)


Kamis, 30 Mei 2019 / 10:50 WIB
 Miliader yang sukses membesarkan merek milik desainer terkenal (1)


Reporter: Lamgiat Siringoringo, Yuwono Triatmodjo | Editor: Tri Adi

Merek Tommy Hilfiger dan Michael Kors memang berasal dari nama desainernya. Namun ada nama pengusaha Lawrence Stroll yang ikut membesarkan bisnis dari merek-merek tersebut. Bersama dengan mitranya yang berasal dari Hong Kong, Stroll ikut melakukan investasi. Dari tangan Stroll, kedua merek ini berhasil semakin dikenal di berbagai belahan dunia. Stroll juga berhasil membawa perusahaan Michael Kors melantai di bursa saham New York.

Jika Anda sering ke mal maka sudah tak asing dengan nama Tommy Hilfiger ataupun Michael Kors. Ya, kedua nama ini merupakan desainer ternama yang juga menjadi brand premium yang terkenal di berbagai belahan dunia.

Nah, di balik kesuksesan brand tersebut ada nama pengusaha yang berhasil membesarkan merek tersebut. Ia adalah Lawrence Stroll, seorang taipan ritel yang kini berusia 59 tahun.

Stroll berani berinvestasi untuk membesarkan merek-merek tersebut. Perjalanan bisnisnya dimulai sejak masih tinggal di Montreal, Kanada.

Awalnya, Stroll muda cuma mengikuti bisnis ayahnya dalam berbisnis pakaian. Ketertarikan Stroll terhadap dunia fesyen sejak remaja menjadi awal dari kesuksesannya. Menurut teman-temannya, ia berhasil mengubah segala sesuatu menjadi emas dengan sentuhan yang unik dan ketajaman bisnis yang tajam.

Ia memulai bisnisnya dengan pakaian bermerek Pierre Cardin untuk wanita dan anak-anak. Stroll memperoleh lisensi untuk meluncurkan koleksi anak-anak di Kanada dengan merek tersebut.

Lalu pada tahun 1980-an ia meluncurkan Polo Ralph Lauren di Eropa. Dari sinilah namanya mulai dikenal sebagai pemilik merek fesyen terkenal. Alhasil ia mencoba terus berekspansi ke berbagai belahan dunia.

Stroll mulai terlibat dengan banyak nama desain terkenal di industri pakaian. Pada tahun 90-an, ia bersama mitra bisnisnya dari Hong Kong, mendirikan Sportswear Holdings Pvt. Ltd.

Perusahaan inilah yang memberikan dukungan finansial kepada Tommy Hilfiger, yang merupakan merek yang belum banyak dikenal saat itu. Namun karena sentuhan tangannya Hilfiger mulai membesar. Dari catatan banyak media, merek tersebut menjadi senilai US$ 1,8 miliar. Perusahaan ini juga membeli Asprey dan Garrard, perusahaan perhiasan Inggris yang sudah berusia berabad-abad.

Stroll juga ikut mendanai merek Michael Kors pada tahun 2003. Perusahaan Michael Kors ini akhirnya mencatatkan diri di papan bursa Amerika Serikat tahun 2011. Forbes menyebut di balik kesuksesan hajatan penawaran saham perdana ini adalah Stroll bersama dengan mitranya dari Hong Kong.

Tahun 2011, penawaran saham Michael Kors ini berhasil mengumpulkan duit US$ 944 juta dengan menjual 47,2 juta saham. Di dalam debutnya di Bursa Efek New York dengan kode saham KORS harganya berhasil naik 21%.

Perlahan-lahan Stroll melepas kepemilikannya di berbagai merek terkenal itu. Forbes memberitakan tahun 2014, Stroll menjual kepemilikannya di Michael Kors yang merupakan saham terakhirnya di dunia fesyen. Dari hasil penjualan saham-saham tersebut, kekayaan pria kelahiran 11 Juli 1959 ini pun turut meningkat.

Forbes mencatat kekayaan Stroll kini mencapai US$ 2,6 miliar. Pria di balik kesuksesan Tommy Hilfiger ini berada pada peringkat 877 dalam daftar miliarder Forbes.

Selain dunia fesyen, nama Stroll juga dekat dengan dunia balap mobil. Setelah sukses membangun fashion, Stroll juga mencoba peruntungan di bisnis balapan mobil Formula One.

Stroll mengaku memang saat masih muda sudah keranjingan dengan balapan. Dari kekayaannya ia juga bisa mengoleksi banyak mobil sport, terutama Ferrari. Kegemarannya balapan berhasil ia tularkan ke anaknya.

Alhasil, anaknya laki-laki yang paling muda Lance Stroll ikut terjun menjadi pembalap muda di Formula One. Lance merupakan anggota Akademi Driver Ferrari. Stroll junior juga tercatat sebagai pembalap termuda kedua yang pernah berlaga di tim yang tergabung dalam Formula One.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×