kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder China Ini Telah Kehilangan Lebih dari 90% Kekayaannya, Apa yang Terjadi?


Sabtu, 21 Januari 2023 / 05:57 WIB
Miliarder China Ini Telah Kehilangan Lebih dari 90% Kekayaannya, Apa yang Terjadi?
ILUSTRASI. Hui Ka Yan, Ketua pengembang real estat China ini, telah mengalami penurunan nilai kekayaannya dari US$ 42 miliar menjadi US$ 3 miliar. REUTERS/Bobby Yip


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketua pengembang real estat China ini telah mengalami penurunan atas nilai kekayaannya dari US$ 42 miliar menjadi US$ 3 miliar. Kondisi ini terjadi akibat pasar properti China yang sebelumnya panas mengalami perlambatan.

Melansir Fortune, Hui Ka Yan pernah menjadi salah satu orang terkaya di China, serta terlibat dalam politik tingkat tinggi. 

Akan tetapi menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan sang maestro properti telah berubah, dengan kekayaan pribadinya anjlok hingga 93%.

Hal tersebut terjadi setelah dirinya mengalami beberapa tahun yang penuh gejolak untuk perusahaan konglomeratnya, China Evergrande. 

Bisnis ini adalah pengembang yang paling banyak berutang di dunia dan selama bertahun-tahun telah berusaha mendapatkan uang tunai untuk membayar kembali kewajibannya sebesar US$ 300 miliar.

Meskipun Hui, juga dikenal sebagai Xu Jiayin dalam bahasa Mandarin, menggunakan kekayaan pribadinya untuk menopang merek dengan menjual rumah dan jet, namun perusahaan tersebut masih gagal membayar obligasi dolar AS pada Desember 2021. 

Baca Juga: Ini Langkah China Selamatkan Sektor Propertinya

Perusahaan telah berjanji untuk memberikan rencana restrukturisasi utang pada Juli tahun lalu, menetapkan bagaimana cara membayar kembali kreditur, pemasok, dan investor, tetapi gagal melakukannya.

Pada bulan Januari tahun lalu, grup tersebut juga menangguhkan perdagangan sahamnya di bursa saham Hong Kong di tengah laporan bahwa mereka telah diperintahkan untuk merobohkan sejumlah blok apartemen yang sedang dikembangkan di provinsi Hainan selatan China.

Evergrande telah membangun 39 gedung apartemen mewah di kota Danzhou di provinsi Hainan selatan di Ocean Flower Island. Ini merupakan proyek pembangunan yang dibuat dari tiga petak tanah reklamasi yang berbentuk seperti bunga. 

Baca Juga: Evergrande Jual Saham Shengjing Bank Senilai US$ 1,05 Miliar Kepada Perusahaan Negara

Namun, pihak berwenang China dilaporkan memerintahkan Evergrande untuk menghancurkan 39 gedung apartemen dalam 10 hari ke depan setelah Evergrande diduga mendapatkan izin bangunan melalui cara yang “melanggar hukum”.

Kondisi itu terjadi di tengah perlambatan yang lebih luas di pasar real estat negara itu karena pasar perumahan mencatat penurunan harga selama 11 bulan berturut-turut pada Agustus 2022.

Mulai dijauhi

Hui dulunya merupakan pemain utama dalam permainan politik China. Akan tetapi, berdasarkan laporan Bloomberg, Hui sekarang mendapati dirinya dijauhi. 

Setelah bergabung pada tahun 2008, Hui telah menjadi bagian dari Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok —sebuah kelompok yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah dan nama-nama besar dalam bisnis. 

Dan pada 2013 dia juga menjadi bagian dari elit kelompok itu, badan penasehat politik beranggotakan 300 orang.

Namun, dia diberitahu untuk tidak menghadiri konferensi tahunan kelompok tersebut pada tahun ini. Tidak hanya itu, namanya juga dihapus dari daftar orang-orang yang akan membentuk badan tersebut untuk lima tahun ke depan. 

China Evergrande tidak menanggapi Bloomberg ketika dimintai komentar.

Willy Lam, seorang asisten profesor di Chinese University of Hong Kong yang telah menulis beberapa buku tentang politik Tiongkok, mengatakan kepada Bloomberg: 

“Peran CPPCC seperti hadiah kehormatan yang diberikan Tiongkok kepada pebisnis yang setia untuk memberikan kontribusi kepada negara. Sama sekali tidak mengherankan bahwa taipan properti seperti Hui, yang menciptakan masalah di sektor properti dengan pengaruh berlebihan mereka, tidak termasuk dalam daftar.”

Baca Juga: Wanita Terkaya di Asia Kehilangan Lebih dari Setengah Kekayaannya, Kenapa?

Tapi kejatuhan Hui telah mendorong analis untuk mengkhawatirkan konsekuensi yang lebih luas dari situasi genting Evergrande. Pasar real estat China menyumbang sekitar 30% dari PDB-nya, dan Evergrande mempekerjakan 200.000 orang.

Pertumbuhan pendapatan bisnis yang sebelumnya masif telah melambat sejak 2018. Menurut analisis dari City AM, pertumbuhan pendapatan Evergrande turun dari 59%, 47% dan 49% masing-masing pada 2016, 2017 dan 2018, menjadi 2% dan 6% pada 2019 dan 2020.

Setidaknya Hui dapat mengambil penghiburan dari salah satu pengusaha paling terkenal di dunia, Elon Musk. Sebelumnya orang terkaya di planet ini, Musk baru-baru ini mencetak rekor dunia untuk kerugian terbesar dalam kekayaan pribadinya.




TERBARU

[X]
×