kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Miliarder India Mukesh Ambani Luncurkan JioCoin, Komunitas Kripto Ramai Mengkritik


Jumat, 17 Januari 2025 / 20:35 WIB
Miliarder India Mukesh Ambani Luncurkan JioCoin, Komunitas Kripto Ramai Mengkritik
ILUSTRASI. Raksasa telekomunikasi India, Jio Platforms, yang dimiliki oleh miliarder Mukesh Ambani, baru-baru ini meluncurkan JioCoin


Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa telekomunikasi India, Jio Platforms, yang dimiliki oleh miliarder Mukesh Ambani, baru-baru ini meluncurkan JioCoin, sebuah token berbasis penghargaan yang terintegrasi dengan jaringan Polygon.

Token ini pertama kali ditemukan pada JioSphere, browser proprietary milik Jio, yang diumumkan pada 16 Januari 2025. Peluncuran JioCoin ini juga mengikuti kemitraan antara Jio dan Polygon Labs, yang bertujuan untuk meningkatkan layanan mereka dengan kemampuan Web3 dan blockchain.

Bagaimana JioCoin Bekerja

JioCoin berfungsi sebagai mekanisme penghargaan bagi pengguna yang melakukan aktivitas browsing internet menggunakan JioSphere. Meski demikian, Reliance Jio belum memberikan pengumuman resmi terkait dengan utilitas token tersebut.

Baca Juga: Ini 3 Altcoin yang Trending dalam 24 Jam Terakhir

Kashif Raza, CEO Bitinning, menyatakan bahwa JioCoin berpotensi menjadi mata uang dalam ekosistem reliance Jio, yang mencakup ribuan perusahaan.

Raza memperkirakan bahwa JioCoin nantinya bisa digunakan untuk penukaran layanan, seperti isi ulang pulsa atau pembelian di stasiun pengisian bahan bakar Reliance. Menurutnya, JioCoin bisa memungkinkan terwujudnya “program penghargaan terbesar di dunia”.

Saat ini, JioCoin tidak dapat dipindahtangankan atau ditukarkan, tetapi Cointelegraph telah memverifikasi bahwa JioCoin dapat diakses melalui JioSphere.

Kritik dari Komunitas Kripto

Namun, beberapa pihak di komunitas kripto menunjukkan keraguan terhadap transparansi dan legitimasi JioCoin.

Sunil Aggarwal, penulis buku Bitcoin Magnet, menyuarakan beberapa pertanyaan kritis di platform X, seperti apakah token ini memiliki block explorer, memungkinkan pengguna untuk memverifikasi transfer, atau menyediakan informasi tentang supply maksimal dan circulating supply.

Aggarwal juga mempertanyakan apakah smart contract JioCoin sudah terverifikasi di Polygon dan apakah token ini terdaftar di tracker harga seperti CoinMarketCap.

Baca Juga: Bukan Bitcoin! Robert Kiyosaki Ungkapkan Aset yang Harus Dibeli Sebelum Harga Meroket

Dia menyimpulkan keraguannya dengan mengatakan, “Jika pertanyaan-pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan jelas, JioCoin hanya bisa dianggap sebagai proyek eksperimental.”

Beberapa anggota komunitas juga membandingkan JioCoin dengan token Basic Attention Token (BAT) dari Brave browser, yang memiliki tujuan serupa dalam memberikan penghargaan kepada pengguna yang terlibat dengan platform.

Spekulasi Tentang JioCoin

Aditya Singh, influencer kripto India, menyarankan bahwa JioCoin mungkin akan menjadi token penghargaan yang tidak dapat diperdagangkan untuk layanan Jio, yang sangat cocok dengan situasi regulasi kripto yang tidak jelas di India. Dalam pandangannya, hadiah non-tradable sangat sesuai dengan hukum pajak saat ini di India.

Namun, Aishwary Gupta, kepala global pembayaran di Polygon, menggambarkan kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi potensi blockchain dalam aplikasi praktis.

Menurut Gupta, ini adalah langkah untuk memvalidasi blockchain publik dan memperkenalkan India sebagai negara yang lebih fokus pada produk dibandingkan hanya berfokus pada layanan.

Baca Juga: Cadangan Bitcoin AS Picu Kekhawatiran di Tengah Mendekatnya Pelantikan Trump

Hambatan Regulasi di India

Peluncuran JioCoin terjadi di tengah tantangan regulasi kripto yang ketat di India. Negara ini mengenakan pajak 30% atas keuntungan kripto dan pajak potongan sumber 1% tanpa adanya pengurangan kerugian, yang menjadikan investasi kripto sulit bagi banyak orang di India.

Jio Platforms, yang melayani lebih dari 450 juta pengguna, merupakan salah satu operator jaringan seluler terbesar di India. Meskipun demikian, regulasi yang ketat bisa mempengaruhi adopsi lebih lanjut dari JioCoin, terutama terkait dengan ketidakpastian seputar legalitas dan penerimaan kripto di pasar India.

Selanjutnya: Berhasil Menguat Sepekan Terakhir, IHSG Dapat Angin Segar dari Keputusan BI

Menarik Dibaca: OYO Catat Jakarta Jadi Destinasi Liburan Terpopuler Selama Perayaan Tahun Baru



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×