Sumber: Daily Mail | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilik Aston Villa, Nassef Sawiris, yang juga dikenal sebagai orang terkaya di Mesir, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Inggris.
Sawiris, yang membeli 55% saham pengendali di Aston Villa pada tahun 2018 bersama sesama miliarder Wes Edens ketika klub tersebut masih berada di divisi Championship, kini dilaporkan tengah mencari lokasi baru untuk dirinya dan keluarga.
Perpindahan Kantor Keluarga ke Abu Dhabi
Pada Desember 2023, Sawiris mengumumkan niatnya untuk "meredomisili" kantor keluarga NNS Group-nya dari London ke pusat keuangan internasional Abu Dhabi Global Market (ADGM).
Langkah ini menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi bisnis dan perpajakan keluarga tersebut. Pada November, Sawiris juga mengundurkan diri dari jabatan direktur di NNS Advisers Ltd, meskipun kantor tersebut masih terdaftar di London menurut data dari Companies House.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Akuisisi Liverpool, Apakah Mimpi Besar Sang Miliarder akan Terwujud?
Alasan Relokasi ke Negara Lain
Sawiris, yang tinggal di London, terkadang terlihat menghadiri pertandingan tandang Villa di ibu kota Inggris. Namun, laporan Bloomberg mengungkapkan bahwa pada usia 63 tahun, Sawiris mempertimbangkan untuk meninggalkan Inggris karena perubahan kebijakan pajak yang diberlakukan oleh pemerintah Partai Buruh.
Sumber yang dilaporkan kepada outlet keuangan tersebut menyebutkan bahwa meskipun keputusan belum final, Sawiris telah menjajaki kemungkinan relokasi ke Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya sebagai tujuan baru.
Nilai Kekayaan dan Pengaruh di Dunia Sepak Bola
Dengan estimasi kekayaan bersih sekitar £6,35 miliar menurut Forbes, Sawiris merupakan salah satu pemilik klub yang memiliki pengaruh besar, tidak hanya di dunia bisnis tetapi juga di sepak bola Inggris. Dia dikenal memiliki simpati terhadap Manchester City dalam pertempurannya dengan Premier League terkait aturan sponsor.
Pada tahun lalu, 16 klub Premier League melakukan pemungutan suara untuk mengubah aturan sponsor, namun Manchester City dan Aston Villa adalah dua klub yang menentang perubahan tersebut.
Sebuah pertemuan penting di London mempertemukan klub-klub tersebut untuk membahas perubahan regulasi terkait transaksi pihak terkait (APTs), yang dibuat setelah tantangan hukum dari City yang menemukan beberapa bagian aturan sebelumnya tidak sah.
Baca Juga: Man City Hadapi 115 Pelanggaran Keuangan, Degradasi dan Pengurangan Poin Menanti
Villan dan City Tolak Perubahan Regulasi
Manchester City memperingatkan bahwa kompetisi tersebut tergesa-gesa dalam mengesahkan perubahan tersebut, mengimbau klub-klub untuk menentang aturan yang diusulkan, dan bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum jika perubahan tersebut diterima.
Villa, yang mendukung sikap City, mengirimkan surat kepada seluruh klub top-flight yang "mendesak keras" agar pemungutan suara tersebut ditunda, hanya beberapa hari setelah City juga mengajukan permintaan serupa.