kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder pengembang permainan video game Fortnite (1)


Rabu, 16 Januari 2019 / 14:47 WIB
Miliarder pengembang permainan video game Fortnite (1)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Timothy D. Sweeney meraih kesuksesan lewat perusahaan pengembang permainan ternama Epic Games. Salah satu permainan populer yang diciptakan Sweeney adalah Fortnite. Sejak dirilis pada 2017 silam, permainan ini telah memikat jutaan pecinta game. Ini membuat Sweeney menjadi salah satu jajaran pria tajir dunia. Para investor pun berminat menanamkan duit di perusahaanya. Majalah Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$ 1,8 miliar.

Bagi para pecinta video game rasanya nama Epic Games sudah tidak asing lagi di telinga. Salah satu pengembang video game ternama di dunia itu menciptakan salah satu permainan yang sangat populer di dunia yakni Fornite. Sejak dirilis pada September 2017, permainan ini sudah memikat lebih dari 200 juta pemain hingga saat ini.

Dengan popularitasnya yang tidak terbantahkan, Fortnite mampu meraup cuan jumbo sepanjang tahun 2018 dengan menyumbang keuntungan hingga US$ 3 miliar atau setara Rp 43 triliun untuk Epic Games. Harus dicatat, angka tersebut total keuntungan, bukan pendapatan. Keuntungan itu berasal dari kesuksesan Fortnite di seluruh platform baik PlayStation 4, Xbox One, PC, Nintendo Switch, Android maupun iOS.

Fortnite dapat dimainkan secara gratis alias tidak berbayar. Seluruh pendapatannya diperoleh dari penjualan item dalam aplikasi mulai dari aksesori, kostum, kosmetik, sampai gerakan dansa.

Sebut saja salah satu episode permainan Fortnite yakni Save the World. Ini permainan yang melibatkan hingga empat pemain yang bekerja sama untuk melawan zombi sekaligus mempertahankan objek dengan benteng yang dapat mereka bangun. Save the World hanya tersedia di Microsoft Windows, MacOS, PlayStation 4, dan Xbox One.

Ada juga Fortnite Battle Royale, yaitu permainan battle royale yang melibatkan hingga 100 pemain yang bertarung di ruangan yang semakin kecil dan setiap pemain berupaya untuk menjadi orang terakhir yang selamat. Permainan ini dirilis pada tahun 2017. Battle Royale tersedia di Microsoft Windows, MacOS, PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch dan perangkat iOS dan Android.

Pemain dapat saling bersaing di berbagai perangkat yang berbeda, termasuk PC, ponsel cerdas, dan konsol. Ini yang telah menghalangi masuknya pemain baru, menjadikan Fortnite salah satu game paling populer di dunia.

Kesuksesan Fortnite inilah yang mengantarkan pendiri Epic Games yakni Timothy D. Sweeney masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia pada tahun 2018. Pria asal Amerika Serikat (AS) berusia 48 tahun ini berada di urutan 1.229 orang terkaya dunia versi Forbes dengan total kekayaan US$ 1,8 miliar. Dari catatan Forbes, Tim mengempit 16% saham Epic Games saat ini.

Setelah diluncurkan pada September 2017, Fortnite melewati pendapatan US$ 1 miliar pada Juli 2018. Aplikasi iOS dilaporkan menghasilkan US$ 2 juta per hari untuk pendapatan Epic Games. Dalam beberapa bulan saja, Fortnite menghasilkan pendapatan US$ 300 juta.

Pada tahun 2012, Sweeney menjual 40% saham Epic Games kepada konglomerat China Tencent. Epic Games telah dihargai lebih dari US$ 15 miliar dalam putaran pendanaan terbarunya, yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta KKR. Sebelumnya Epic Games baru-baru ini memperoleh tambahan investasi US$ 1,25 miliar untuk ekspansi permainan dalam esports dan acara permainan live yang digemari para pecinta game.

Sweeney mendirikan Epic Games pada 1991 saat masih menempuh pendidikan di jurusan Teknik Mesin di University of Maryland. Dia memulai kuliah tahun 1989 di bidang teknik mesin meskipun sebetulnya sudah terpesona dengan komputer dan pemrograman sejak 11 tahun.

Pada tahun 1989, Sweeney mendapatkan sebuah personal computer IBM dari ayahnya. Bermodalkan itu, dia lalu mendirikan bisnis konsultasi Potomac Computer Systems di luar rumah orangtuanya. Hanya saja perusahaan tersebut terpaksa ia tinggalkan karena bisnis perdana yang dia rintis tidak berjalan sukses.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×