Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Korea Utara terus menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat, baik di kehidupan nyata maupun dunia maya, pejabat tinggi militer AS mengatakan pada Selasa (20/4).
"Korea Utara tetap menjadi tantangan keamanan bagi Amerika Serikat dan sekutu kami," kata Laksamana Charles Richard, Komandan Komando Strategis AS (USSTRATCOM), seperti dikutip Yonhap.
"Korea Utara terus melakukan aktivitas yang mengancam stabilitas regional dan menentang norma-norma internasional," ujarnya dalam pernyataan tertulis kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.
Selain itu, dia mengungkapkan, Korea Utara telah menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dirancang untuk menyerang seluruh Amerika Serikat dan memiliki persediaan besar rudal balistik teater.
Baca Juga: Bela Kim Jong Un, Donald Trump: Saya suka dia dan dia suka saya
Jenderal James Dickinson, Komandan Komando Luar Angkasa AS, menyebutkan, Korea Utara juga menjadi ancaman bagi operasi luar angkasa Amerika Serikat dengan kemampuan serangan sibernya.
"Iran dan Korea Utara terus memajukan ancaman antariksa mereka sendiri melalui serangan siber, gangguan, dan perang elektronik," katanya dalam pernyataan tertulis terpisah kepada Senat AS.
"Korea Utara juga mempertahankan ancaman terhadap operasi luar angkasa melalui kemampuan peperangan elektroniknya, dengan penekanan pada operasi penipuan dan gangguan GPS," sebut dia.
AS harus terus mengembangkan kemampuan
Menurut Dickinson, teknologi untuk mengembangkan dan mematangkan kemampuan serangan siber Korea Utara terus meningkat, bersama dengan kemampuan mereka untuk mengembangkan sistem peluncuran rudal jarak jauh yang lebih canggih.
Baca Juga: Korea Utara diprediksi akan mulai melancarkan serangan siber terhadap rivalnya
Karena itu, Dickinson menekankan, AS harus terus berinvestasi dan mengembangkan kemampuan untuk tetap berada di depan musuh seperti Korea Utara.
"Salah satu cara musuh yang kurang berkembang ini berusaha untuk melompati atau meniadakan keunggulan kami adalah dengan memanfaatkan kemampuan yang tersedia secara komersial," ungkapnya.
"Kemampuan ini memberi mereka dukungan militer yang sebagian efektif membantu mereka menavigasi, mengumpulkan intelijen, berkomunikasi, dan sebaliknya mencapai kompetensi yang hingga saat ini merupakan bidang eksklusif dari kekuatan luar angkasa yang lebih maju," imbuh dia.
Richard menambahkan, AS akan terus bekerja dengan sekutu untuk melakukan denuklirisasi Korea Utara secara diplomatis.
"USSTRATCOM mendukung upaya Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri AS untuk berkoordinasi dengan mitra regional, mengurangi ketegangan militer, dan melakukan upaya diplomatik untuk mencapai denuklirisasi lengkap Korea Utara," katanya.