Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Militer Amerika Serikat (AS) mengirim pembom B-52H "Stratofortress" berkemampuan nuklir ke Timur Tengah dalam waktu singkat untuk mencegah agresi dan membantu menjaga keamanan regional.
Komando Pusat AS mengatakan pada hari Minggu bahwa misi jarak jauh ke Timur Tengah menunjukkan kemampuan militer AS untuk mengerahkan kekuatan udara tempur di mana saja di dunia dalam waktu singkat dan berintegrasi ke dalam operasi Centcom untuk membantu menjaga stabilitas dan keamanan regional.
B-52H merupakan pasukan militer AS, mampu membawa 32.000 kilogram (kg) amunisi - termasuk rudal nuklir - lebih dari 14.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar. AS sering mengirimkan pesawat sebagai unjuk kekuatan dan pencegah ke titik-titik panas di seluruh dunia.
Baca Juga: China sebut kehadiran bomber AS di Laut China Selatan sebagai tantangan terbuka
“Kemampuan untuk dengan cepat memindahkan kekuatan ke dalam, keluar dan sekitar teater untuk merebut, mempertahankan dan mengeksploitasi inisiatif adalah kunci untuk mencegah potensi agresi,” kata Letnan Jenderal Greg Guillot, komandan Angkatan Udara ke-9 (Pusat Angkatan Udara) seperti dikutip dari Thenationalnews, Selasa (24/11).
Misi ini membantu awak pesawat pembom mendapatkan keakraban dengan wilayah udara dan fungsi komando dan kontrol di kawasan itu dan memungkinkan mereka untuk berintegrasi dengan AS dan aset udara mitra teater, meningkatkan kesiapan keseluruhan pasukan gabungan.
Centcom mengatakan bahwa selama misi tersebut, awak pesawat pembom akan bekerja dengan pusat operasi udara dan aset lainnya seperti F-15E Strike Eagles, F-16 Fighting Falcons, KC-10 Extenders dan KC-135 Stratotankers.
Baca Juga: AS intip latihan militer China dengan mengirim pesawat bomber B1-B Lancer