Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Militer Israel pada hari Selasa (2/1) melancarkan serangan terhadap sejumlah target militer di Suriah dan Lebanon. Sejak perang di Gaza pecah bulan Oktober lalu, kelompok milisi dari kedua negara itu juga ikut memberikan tekanan kepada Israel.
Melalui akun X resminya, militer Israel menjelaskan bahwa mereka telah menyerang infrastruktur militer milik tentara Suriah. Jet tempur Israel juga disebut menyerang infrastruktur Hizbullah di Lebanon.
Serangan terbaru yang berlangsung antara hari Senin dan Selasa itu juga menandai lonjakan ketegangan antara Israel dan negara tetangga yang dikatakan memiliki hubungan dengan Iran.
Baca Juga: Militer AS Tenggelamkan Tiga Perahu dan Bunuh Sepuluh Militan Houthi di Laut Merah
Sementara itu, kantor berita pemerintah Suriah, SANA, pada hari Selasa juga melaporkan bahwa serangan Israel menjelang fajar datang dari arah Dataran Tinggi Golan.
Serangan udara tersebut menargetkan sejumlah lokasi di pedesaan Damaskus. Beruntung hanya kerusakan material yang terjadi.
Suriah dan Iran merupakan sekutu regional. Pemerintah Presiden Bashar al-Assad telah menerima dukungan penuh dari Iran selama perang Suriah.
Sejak perang Suriah pecah, Israel telah meluncurkan ratusan serangan udara ke wilayah Suriah. Serangan ditujukan pada fasilitas militer Suriah Israel terus menekankan bahwa mereka tidak akan rela Iran memperluas kehadirannya di Suriah.
Baca Juga: Amerika Serikat Menarik Kapal Induk USS Gerald R. Ford dari Timur Tengah
Di Lebanon, Iran juga memberikan dukungan kuat terhadap kelompok Hizbullah sejak berdiri tahun 1982. Peran Hizbullah di Lebanon kini bahkan nyaris sebesar pemerintah asli.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada bulan Desember lalu mengancam akan membuat Beirut mengalami nasib serupa dengan Gaza jika terus-menerus melakukan serangan ke Israel melalui perbatasan.
"Jika Hizbullah memutuskan untuk melancarkan perang habis-habisan, maka dengan tangannya sendiri mereka akan mengubah Beirut dan Lebanon selatan, yang tidak jauh dari sini, menjadi Gaza dan Khan Yunis," tulis Netanyahu di akun X pribadinya.