kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Militer Rusia Mengincar Sumber Air dan Makanan agar Penduduk Ukraina Kelaparan


Jumat, 02 Juni 2023 / 13:58 WIB
Militer Rusia Mengincar Sumber Air dan Makanan agar Penduduk Ukraina Kelaparan
ILUSTRASI. Penduduk Borodyanka menerima makanan gratis di dekat rumah mereka yang dihancurkan oleh penembakan Rusia, di wilayah Kyiv, Ukraina, Jumat (8/4/2022). REUTERS/Gleb Garanich


Sumber: CNBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Perang Rusia-Ukraina. Pasukan militer Rusia dikabarkan mulai menjadikan jalur pasokan makanan serta sumber sebagai target serangan. Cara ini dilakukan agar penduduk setempat kelaparan dan kehilangan tenaga.

Temuan ini dilaporkan oleh firma hukum hak asasi manusia internasional, Global Rights Compliance. Kepada CNBC, kelompok tersebut kini mulai menyelidiki dugaan kejahatan perang.

Para penyelidik memfokuskan pantauan mereka di kota Chernihiv. Kota itu dikepung selama lebih dari dua bulan sebelum pasukan Rusia diusir dari kota Ukraina utara.

Baca Juga: Dewan Keamanan Rusia: Rezim Ukraina Seperti Teroris dan Teroris Harus Disingkirkan

Catriona Murdoch, pengacara yang terlibat dalam penyelidikan tersebut, mengatakan bahwa Chernihiv adalah titik puncak dari rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meneror hingga membunuh orang-orang Ukraina.

"Kesimpulan kami saat ini adalah kami percaya bahwa ini pasti merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional. Semakin banyak informasi yang kami kumpulkan dan analisis, semakin banyak yang dapat kami katakan dengan percaya diri," kata Murdoch.

Laporan yang disusun selama enam bulan itu merinci serangan rutin Rusia di daerah-daerah terkonsentrasi di mana warga sipil berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan dan persediaan makanan.

Baca Juga: Ukraina: Rencana Perdamaian Kami adalah Satu-Satunya Cara untuk Mengentikan Perang

Menyerang Swalayan dan Rumah Sakit

Salah satu insiden yang berhasil mereka catat terjadi pada tanggal 16 Maret 2022, di mana ada sebuah serangan di luar swalayan yang mengakibatkan sedikitnya 20 warga sipil tewas.

Menurut laporan itu, sekitar 90 orang sedang mengantre di dekat swalayan Soyuz yang kabarnya menjadi pusat pengambilan roti bantuan jika toko tutup.

Para penyelidik mengidentifikasi sistem senjata artileri berat yang dapat digunakan dalam serangan Soyuz dan menemukan bukti bahwa drone Rusia beroperasi di area tersebut dan dapat memberikan citra untuk mengarahkan tembakan Rusia.

Baca Juga: 54 Drone Rusia Menyerbu Kyiv, Jadi Serangan Drone Terbesar Sejak Perang Dimulai

Serangan selanjutnya terjadi di rumah sakit terdekat dari kota Chernihiv. Serangan itu secara substansial berdampak pada pasokan listrik sehingga mempersulit perawatan pasien.

Mereka juga menemukan bahwa sebuah infrastruktur yang terkait dengan pasokan air di kota Chernihiv telah menjadi sasaran pengeboman udara.

Di wilayah Ukraina yang lain, pasukan Rusia juga dilaporkan mulai mencuri hasil panen dan menghancurkan mesin pertanian milik warga.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×