kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dewan Keamanan Rusia: Rezim Ukraina Seperti Teroris dan Teroris Harus Disingkirkan


Jumat, 02 Juni 2023 / 09:24 WIB
Dewan Keamanan Rusia: Rezim Ukraina Seperti Teroris dan Teroris Harus Disingkirkan
ILUSTRASI. Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyebut rezim Ukraina yang bekerja saat ini telah bersikap seperti teroris. Oleh karena itu, Rusia harus menyingkirkannya.

Medvedev yang juga merupakan mantan presiden Rusia ini yakin bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan teroris adalah dengan menghancurkannya.

"Ini adalah tindakan terorisme, dan tidak ada cara lain untuk menyebutnya. Jika itu adalah tindakan terorisme, hanya ada satu cara untuk menanggapinya. Tidak ada negara yang mampu bernegosiasi dengan teroris, teroris harus dihancurkan," kata Medvedev dalam sebuah video di akun Telegram pribadinya, dikutip TASS.

Tidak hanya itu, Medvedev menyebut semua aksi Ukraina di medan perang bukanlah aksi militer, melainkan murni aksi teroris. Medvedev menganggap setiap langkah Ukraina tidak cocok dengan aturan peperangan apa pun.

Baca Juga: Rusia Alami Serangan Drone Terbesar, Putin: Ini Tanda Aktivitas Teroris!

"Tujuannya sederhana, yaitu untuk menyebabkan kerusakan yang entah bagaimana bisa merugikan penduduk sipil," lanjutnya.

Belum cukup sampai di situ, Medvedev yang dikenal sebagai pendukung setia Presiden Vladimir Putin ini juga menyebut semua pihak yang mendukung Ukraina adalah teroris.

Dengan terbuka Medvedev menyebut Eropa dan Amerika Serikat merupakan bagian dari operasi teroris di Ukraina.

"Faktanya, musuh kita sudah berperilaku sebagai teroris, dengan ciri yang sangat spesifik, baik rezim Ukraina maupun mereka yang berada di belakangnya, yang pertama adalah Amerika dan Eropa yang pada kenyataannya telah berperang melawan kita," pungkasnya.

Baca Juga: Zelenskyy Dekati Korsel, Berharap Dapatkan Bantuan Sistem Pertahanan

Sejak awal Medvedev memang sangat vokal dalam menyerukan tindakan kekerasan terhadap Ukraina, bahkan terkadang lebih vokal dari Putin.

Awal bulan Mei, Medvedev menyebut satu-satunya cara untuk mengalahkan Ukraina adalah dengan melenyapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan jajarannya.

Pada bulan November 2022, Medvedev juga menyebut perang Rusia di Ukraina sebagai perang suci melawan setan. Secara terbuka dirinya menyebut Ukraina menganut ajaran fasisme keras seperti Nazi Jerman.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×