kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minta AS pikir ulang soal dana, WHO: Virus akan terus bersama kita dalam waktu lama


Kamis, 23 April 2020 / 05:47 WIB
Minta AS pikir ulang soal dana, WHO: Virus akan terus bersama kita dalam waktu lama
ILUSTRASI. Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pakar kedaruratan utama WHO, Dr. Mike Ryan memperingatkan agar tidak terlalu cepat melakukan perjalanan global, dengan mengatakan aksi itu akan memerlukan manajemen risiko yang cermat.

Dia mencatat lonjakan infeksi di Afrika yang mengkhawatirkan, seperti peningkatan hampir 300% dalam kasus di Somalia dalam seminggu terakhir. "Kami berada pada tahap awal di Afrika," kata Ryan.

Baca Juga: WHO: Kebijakan pencabutan penguncian dari virus corona harus dilakukan bertahap

Para pejabat WHO mendesak negara-negara untuk terus berinvestasi dalam kesiapsiagaan, dengan mengatakan bahwa hanya 76% yang memiliki sistem pengawasan untuk mendeteksi kasus.

"Masih ada banyak celah di pertahanan dunia dan tidak ada satu pun negara yang memiliki segalanya," kata Tedros.

Di tengah kritik bahwa WHO seharusnya bertindak lebih awal, Tedros membela keputusan WHO untuk menyatakan darurat internasional pada 30 Januari dengan peringatan: tingkat siaga tertinggi.

Baca Juga: WHO: Melonggarkan penguncian bukanlah akhir dari epidemi, itu awal fase selanjutnya!

"Melihat ke belakang, saya pikir kami menyatakan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia memiliki cukup waktu untuk merespons," kata Tedros, menambahkan bahwa pada tanggal itu hanya ada 82 kasus COVID-19 di luar Tiongkok dan tidak ada kematian pada saat itu.

Jeremy Farrar, direktur badan amal kesehatan global Wellcome Trust, mengatakan bahwa dunia perlu belajar untuk hidup dengan penyakit COVID-19 yang baru. “Ini bukan episode satu kali terpisah. Keyakinan saya adalah bahwa ini sekarang adalah infeksi manusia endemik ... Kita harus menemukan cara untuk menghadapinya," katanya kepada media briefing online.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×