Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiga astronot China yang kepulangannya tertunda akibat hantaman serpihan antariksa terhadap wahana mereka pekan lalu dijadwalkan kembali ke Bumi pada Jumat (14/11/2025) menggunakan pesawat ruang angkasa lain, menurut pernyataan China Manned Space Agency (CMSA).
Dalam empat tahun terakhir, China secara rutin mengirimkan tiga astronot dalam setiap misi Shenzhou, program penerbangan berawak ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong yang berpenghuni permanen untuk tinggal selama enam bulan di orbit.
Baca Juga: Pasar Asia Lesu, Harga Beras Thailand Jatuh ke Level Terendah dalam 18 Tahun
Misi Shenzhou-20 yang dimulai pada April berjalan lancar hingga CMSA melaporkan adanya “dugaan benturan serpihan antariksa berukuran sangat kecil” ke badan pesawat.
Insiden tersebut memaksa penundaan kepulangan kru yang awalnya dijadwalkan pada 5 November.
Penundaan ini dianggap sangat tidak biasa untuk program yang selama ini berjalan nyaris tanpa hambatan.
Dalam setahun terakhir, program Shenzhou juga mencatatkan sejumlah pencapaian baru, seperti penerbangan astronot kelahiran 1990-an, rekor dunia untuk aktivitas berjalan di luar angkasa (spacewalk), serta rencana pelatihan dan pengiriman astronot asing pertama dari Pakistan ke Tiangong tahun depan.
Sebagaimana prosedur standar setiap misi Shenzhou, kru yang akan pulang biasanya melakukan serah-terima dengan kru yang baru tiba untuk melanjutkan operasi stasiun.
Baca Juga: Korea Selatan Naikkan Subsidi Mobil Listrik 20% pada 2026 untuk Redam Dampak Tarif AS
Selama periode serah-terima beberapa hari, dua pesawat Shenzhou akan terparkir berdampingan di stasiun luar angkasa.
Kru akan Pulang dengan Wahana Shenzhou-21
Keputusan memulangkan kru Shenzhou-20 menggunakan wahana Shenzhou-21 yang baru tiba dua minggu lalu untuk memulai misi enam bulan mengindikasikan bahwa kerusakan pada pesawat Shenzhou-20 cukup serius sehingga dianggap tidak layak diterbangkan saat ini.
Akibat kerusakan tersebut, program antariksa berawak China kini menghadapi tantangan logistik baru.
Baca Juga: EU Siap Usir Huawei, Larangan Total Tinggal Menunggu Waktu, Apa Masalahnya?
Dengan Shenzhou-21 yang harus kembali enam bulan lebih cepat, kru yang tinggal di stasiun akan berada tanpa wahana cadangan untuk evakuasi darurat jika diperlukan.
CMSA menyatakan pada Jumat bahwa Shenzhou-22 akan diluncurkan “pada waktu yang tepat di masa mendatang.”













