Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Mantan Ketua Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) Yi Huiman resmi diselidiki atas dugaan pelanggaran hukum dan disiplin.
Hal ini diumumkan Komisi Inspeksi Disiplin Pusat (CCDI), badan pengawas antikorupsi Partai Komunis China, pada Sabtu (6/9/2025).
Baca Juga: BMW Andalkan Seri Listrik Neue Klasse untuk Dongkrak Penjualan di China
Dalam pernyataannya, CCDI menyebut Yi, 60 tahun, diduga melakukan “pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum”.
Namun, otoritas tidak merinci lebih lanjut tuduhan yang dikenakan.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Yi telah dibawa untuk menjalani pemeriksaan sejak pekan lalu.
Upaya media untuk menghubunginya tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: China Pangkas Biaya Reksadana Senilai US$4,9 Triliun untuk Dorong Investasi
CSRC dalam keterangan resminya menegaskan langkah ini menunjukkan sikap “zero tolerance” terhadap praktik korupsi, sekaligus sinyal bahwa perjuangan antikorupsi di China akan terus berlanjut.
Lembaga tersebut juga berkomitmen memperkuat pengawasan hukum demi mencegah risiko, serta mendorong pengembangan pasar modal yang berkualitas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Yi dikenal sebagai bankir kawakan yang mengawali karier di Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) pada 1985 sebagai pejabat kredit junior.
Ia memimpin CSRC sejak Januari 2019 hingga Februari 2024. Namun, posisinya dicopot secara tiba-tiba tahun lalu setelah pasar saham domestik mengalami kejatuhan hingga menyentuh level terendah lima tahun.
Jabatan Ketua CSRC kemudian digantikan oleh Wu Qing.
Baca Juga: Donald Trump Sebut India dan Rusia Telah Kalah dari China, Apa Maksudnya?
Sejak itu, Yi menjabat sebagai Wakil Direktur Komite Ekonomi di badan penasihat politik tertinggi China.
Penampilan publik terakhirnya tercatat pada 29 Juli lalu dalam pertemuan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC).
Yi bukan pejabat CSRC pertama yang tersandung kasus serupa. Pada April 2025, mantan Wakil Ketua CSRC Wang Jianjun juga diselidiki atas dugaan korupsi.
Sementara pada November tahun lalu, pejabat senior Wu Guofang menghadapi penyelidikan dengan tuduhan serupa.